Apa itu Kelas Bela Diri?

Kelas bela diri adalah lokakarya yang membekali orang-orang yang menghadirinya dengan keterampilan dasar untuk membela diri. Biasanya, kelas-kelas ini disponsori dan dipimpin oleh kelompok perempuan atau penegak hukum, meskipun terbuka untuk semua anggota komunitas. Tergantung pada jenis kelasnya, lokakarya mungkin hanya berlangsung beberapa jam pada hari Sabtu pagi, atau mungkin berbentuk beberapa kelas yang tersebar selama beberapa minggu. Orang yang tidak terbiasa dengan seni bela diri atau teknik bela diri harus sangat mempertimbangkan untuk mengambil setidaknya kelas ikhtisar, karena itu akan meningkatkan keselamatan pribadi dan membuat mereka jauh lebih percaya diri.

Gaya kelas bela diri bervariasi, tergantung siapa yang memimpinnya. Pada umumnya guru beranggapan bahwa siswa tidak memiliki pengetahuan bela diri sama sekali. Oleh karena itu, yang diajarkan adalah gerakan pertahanan sederhana, daripada gerakan kompleks yang membutuhkan banyak kekuatan fisik atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip seni bela diri. Selain itu, siswa sering dibimbing melalui latihan pemberdayaan untuk meningkatkan kepercayaan diri dan membuat mereka merasa lebih aman saat berada di jalanan. Biasanya kelompok siswa kecil, memungkinkan setiap orang untuk berlatih semua gerakan dan untuk mengikat siswa bersama-sama.

Selama kelas, orang-orang akan belajar cara keluar dari pegangan dasar, cara meninju seseorang dengan aman, dan teknik fisik dasar lainnya. Selain itu, siswa akan belajar tentang bagian tubuh yang rentan sehingga mereka bisa mendapatkan tendangan atau pukulan di tempat yang dianggap penting. Siswa akan dibimbing melalui teknik beberapa kali, sehingga mereka dapat dengan cepat mengingatnya dalam situasi darurat, dan mereka juga didorong untuk mencobanya satu sama lain. Dalam banyak kasus, teknik menggabungkan berbagai disiplin seni bela diri, karena banyak seni bela diri memiliki gerakan pertahanan yang kuat yang juga mudah dipelajari. Ruang kelas biasanya dilengkapi dengan tikar, sarung tinju, dan perlengkapan pelindung lainnya sehingga siswa dapat belajar gerakan tanpa melukai diri mereka sendiri atau satu sama lain.

Selain pertahanan diri fisik, siswa akan belajar tentang bagaimana meningkatkan keamanan pribadi mereka dengan cara lain. Siswa diajarkan tentang kesadaran, bagaimana menilai suatu situasi, dan bagaimana berkomunikasi dengan jelas. Sebagai bagian dari bagian komunikasi kelas, siswa sering dipimpin dalam latihan kelompok yang mencakup berteriak dan cara komunikasi lainnya yang biasanya dianggap tidak dapat diterima secara sosial. Siswa diajarkan tentang komunikasi yang kuat dan jelas dalam situasi darurat sehingga mereka siap untuk mengatakan “TIDAK!” kepada penyerang atau berteriak minta tolong. Di akhir kelas, siswa harus merasa lebih aman dan percaya diri, dan akan memproyeksikan citra itu ketika mereka berada dalam situasi yang berpotensi berbahaya.