Apa Itu Kekurangan Niasin?

Kekurangan niasin ditandai dengan lesu, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, dan mulut yang sakit atau meradang pada tahap awal. Jika berlanjut, kekurangannya dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai pellagra. Gejala utama pellagra kadang-kadang disebut “empat D”: diare, demensia, dermatitis, dan kematian. Penting untuk memiliki diet sehat dengan jumlah niasin yang cukup untuk menghindari kekurangan.

Niasin, juga dikenal sebagai Vitamin B3 atau Vitamin P, adalah nutrisi penting. Dengan kata lain, tubuh membutuhkan niasin untuk fungsi metabolisme normalnya, tetapi tidak memproduksinya sendiri. Niasin, seperti nutrisi penting lainnya, hanya dapat diperoleh melalui diet seseorang.

Jika seseorang memiliki pola makan yang sehat dan seimbang, kekurangan niasin tidak menjadi masalah. Namun, tersebar luas di negara-negara berkembang termasuk Meksiko, Indonesia, sebagian Cina, dan beberapa negara Afrika. Di negara maju, pecandu alkohol, dan orang yang sangat miskin, paling rentan terhadap defisiensi niasin. Diet miskin triptofan atau leusin, dua asam amino, juga dapat menyebabkan kekurangan.

Gejala utama defisiensi niasin adalah diare, demensia, dan dermatitis. Diare dapat menyebabkan dehidrasi dan mencegah penderitanya menyerap nutrisi lain. Demensia dapat berupa lekas marah, memori yang buruk, atau kelelahan, atau dapat menyebabkan halusinasi dan agresi. Dermatitis adalah kondisi kulit yang ditandai dengan bercak kering, gelap, bersisik, terutama pada area kulit yang terpapar sinar matahari. Gejala pellagra lain yang mungkin termasuk insomnia, kepekaan terhadap sinar matahari, rambut rontok, pembengkakan atau edema, dan ataksia atau kurangnya kontrol atas gerakan otot.

Jika tidak diobati, pellagra akan mengakibatkan kematian dalam waktu lima tahun. Kekurangan niasin diobati dengan niasin oral atau nikotinamida, bahan kimia terkait. Selain itu, seseorang yang menderita kekurangan ini harus mencoba menambahkan lebih banyak niasin ke dalam makanannya. Makanan tinggi niasin termasuk produk susu, daging atau makanan berprotein tinggi lainnya, sereal gandum utuh, kacang-kacangan, jamur, dan berbagai sayuran.

Penting untuk memiliki niasin yang cukup dalam makanan, tetapi kebanyakan orang dengan diet yang relatif seimbang tidak perlu melengkapi niasin. Bahkan, terlalu banyak bisa menjadi racun. Lebih dari 35 mg. sehari bisa berbahaya bagi orang dewasa. Tunjangan harian yang direkomendasikan untuk niasin adalah 16 mg. untuk pria, 14mg. untuk wanita, 2-12 mg. untuk anak-anak, dan 18 mg. untuk ibu hamil.