Apa itu Kekuatan Negosiasi?

Kekuatan negosiasi adalah kekuatan yang dirasakan atau nyata yang mempengaruhi hasil negosiasi. Sangat jarang kekuatan dalam negosiasi menjadi satu sisi, atau keseimbangan kekuatan tetap konsisten selama negosiasi. Saat orang bernegosiasi, kekuasaan dapat berpindah dari satu sisi ke sisi lain sebagai respons terhadap perubahan keadaan. Memahami bagaimana kekuatan negosiasi bekerja dan bagaimana itu dapat dimanipulasi adalah bagian penting dari negosiasi yang berhasil; banyak buku dan lokakarya membahas topik ini secara mendetail untuk orang-orang yang bernegosiasi secara profesional.

Dalam negosiasi, kedua belah pihak memiliki sesuatu yang diinginkan pihak lain. Misalnya, ketika orang-orang duduk untuk menyelesaikan rincian kesepakatan real estat, satu pihak menginginkan real estat, dan pihak lain menginginkan uang. Dengan demikian, masing-masing pihak segera memiliki beberapa kekuatan negosiasi, dengan memanipulasi kendali mereka atas hal yang diinginkan pihak lain. Demikian pula, ketika seseorang menegosiasikan gaji, orang tersebut memiliki keterampilan yang diinginkan perusahaan, dan perusahaan memiliki posisi yang ingin diisi oleh orang tersebut.

Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kekuatan negosiasi. Salah satunya adalah perilaku selama negosiasi; orang yang percaya diri dan tegas, misalnya, umumnya memiliki lebih banyak kekuatan yang dirasakan bahkan jika mereka tidak memiliki kekuatan yang sebenarnya. Demikian pula, pendekatan yang berbeda untuk negosiasi dapat menyebabkan pasang surut dalam kekuatan negosiasi, tergantung pada bagaimana pendekatan ini dirasakan oleh target negosiasi. Seseorang yang bekerja sangat agresif, misalnya, mungkin akan mundur ke sudut tanpa kekuatan apa pun ketika pihak lain mulai menggertak.

Faktor eksternal juga berperan dalam kekuatan negosiasi. Orang-orang di luar negosiasi mungkin memiliki kepentingan tentang bagaimana negosiasi berlangsung, dan mereka mungkin dapat mempengaruhi hasil negosiasi. Dalam contoh real estat di atas, misalnya, orang lain dapat membuat penawaran yang lebih baik dengan harapan salah satu pihak mundur dari kesepakatan. Tawaran yang lebih baik ini pada gilirannya dapat digunakan untuk meningkatkan kekuatan negosiasi.

Setiap kali seseorang memasuki negosiasi untuk sesuatu, ada baiknya melakukan penelitian sebelumnya untuk belajar sebanyak mungkin tentang pihak lain, dan untuk mendapatkan beberapa informasi tentang keseimbangan kekuasaan. Memiliki informasi ini sebelum seseorang mulai bernegosiasi bisa sangat berharga. Teknik ini digunakan oleh semua orang mulai dari diplomat hingga penjual peti mati; mengetahui sebanyak mungkin tentang siapa yang bekerja dengan meningkatkan kemungkinan bekerja di luar kesepakatan yang menguntungkan seseorang.