Apa Itu Kekeliruan Pembagian?

Kekeliruan pembagian terjadi ketika seseorang membuat argumen bahwa apa yang benar dari keseluruhan objek harus benar untuk bagian-bagian penyusunnya, tanpa cukup bukti untuk mendukung gagasan ini. Salah satu contoh sederhana dari kekeliruan ini adalah situasi di mana seseorang berpendapat bahwa karena lautan jika dilihat secara keseluruhan berwarna biru, maka setiap tetes air secara individual juga harus berwarna biru. Sebuah kekeliruan pembagian terjadi dalam pernyataan ini karena air sendiri pada dasarnya tidak berwarna, dan sifat-sifat tetesan air secara massal dan reflektifitas kolektifnya tidak mewakili setiap tetesan saja.

Meskipun sifatnya cukup sederhana, kekeliruan pembagian dapat terjadi dalam dua cara. Salah satu cara di mana kekeliruan ini dapat terjadi adalah ketika seseorang memandang sifat-sifat suatu benda secara keseluruhan dan menganggap bagian-bagiannya juga harus memiliki sifat-sifat tersebut. Ini terlihat pada contoh sebelumnya tentang lautan dan tetesan air individu. Kekeliruan pembagian dapat dihindari melalui pertimbangan yang lebih hati-hati dari setiap elemen objek dan pernyataan yang benar seperti “lautan memantulkan cahaya sehingga setiap tetes air harus memantulkan cahaya” dapat dibuat.

Cara lain di mana seseorang dapat membuat kekeliruan pembagian adalah melalui asumsi bahwa tindakan atau kepercayaan dari seluruh populasi harus mewakili tindakan atau pendapat setiap orang dalam populasi. Seseorang mungkin, misalnya, mempertimbangkan sebuah negara yang cukup kaya dan berasumsi bahwa setiap orang di negara itu juga harus kaya. Akan tetapi, kenyataan dari situasi semacam ini jauh lebih kompleks daripada yang diberikan oleh asumsi semacam itu. Jenis kekeliruan pembagian ini dapat dihindari melalui pertimbangan yang cermat terhadap sampel populasi sebelum pernyataan tersebut dibuat.

Berbeda dengan kekeliruan pembagian adalah kekeliruan komposisi, di mana satu item atau individu dipandang sebagai perwakilan dari objek atau kelompok yang jauh lebih besar. Kekeliruan ini dapat dilakukan oleh seseorang yang menyentuh tetesan air dan melihatnya menyebar, kemudian berasumsi bahwa lautan akan menyebar dengan cara yang sama ketika dipukul dari ketinggian. Massa air bersama-sama dalam badan besar seperti lautan menciptakan permukaan dengan kekuatan yang lebih besar daripada satu tetes air, dan cedera sering terjadi sebagai akibat dari penerapan jenis kekeliruan ini. Ada beberapa pernyataan dan objek yang dapat menentang kekeliruan pembagian dan komposisi, seperti argumen bahwa “batu bata itu kokoh, jadi tembok yang dibuatnya harus kokoh; dan tembok ini kokoh, jadi batu batanya harus kokoh.”