Kejang usus adalah kontraksi otot usus. Kejang yang tidak disengaja ini dapat muncul tanpa peringatan apa pun. Mereka mungkin pendek atau bertahan untuk jangka waktu yang lama. Kejang usus umumnya merupakan pengalaman yang cukup menyakitkan dan tidak menyenangkan, terlepas dari durasinya. Umumnya, mereka muncul sebagai gejala gangguan usus seperti sindrom iritasi usus besar atau kolitis ulserativa, meskipun kejang dapat dialami oleh individu dengan sistem pencernaan yang benar-benar normal.
Kejang usus berbeda dari motilitas normal yang digunakan untuk menghilangkan limbah. Kejang usus umumnya menyebabkan kontraksi yang menyakitkan secara tidak normal. Sakit perut mungkin sangat parah sehingga individu menjadi tidak dapat bergerak secara fisik saat kejang berlangsung. Pada individu dengan sistem pencernaan yang normal, kejang mungkin disebabkan oleh impuls saraf yang dirangsang. Gugup, stres dan kecemasan adalah beberapa penyebab umum dari stimulasi saraf usus.
Sindrom iritasi usus (IBS) adalah penyebab umum kejang usus. Kondisi ini mempengaruhi usus besar. Diare, sembelit, kembung dan sakit perut adalah gejala umum lainnya. Makanan tertentu, stres dan kecemasan dapat membesar-besarkan gejala dan memperburuk kondisi. Banyak orang dengan IBS mempelajari teknik swadaya untuk mengekang gejala tersebut. Ini mungkin termasuk perubahan pola makan dan menghilangkan faktor stres.
Kolitis ulserativa adalah peradangan pada saluran pencernaan bagian bawah, yang meliputi usus besar dan rektum. Peradangan dapat menyebabkan pembentukan borok di dalam usus. Kejang usus adalah gejala umum dari kondisi ini, selain kembung, sembelit, sensasi penuh dan diare. Kondisi ini dapat kambuh dan kemudian hilang untuk jangka waktu tertentu. Tujuan dalam mengobati kondisi ini adalah untuk mencegah flare-up.
Metode pengobatan yang digunakan untuk mengobati kejang usus akan bervariasi dari pasien ke pasien. Antispasmodik dapat digunakan untuk meredakan ketegangan yang menyebabkan kejang. Individu yang mengalami diare akibat kejang dapat diberikan obat anti-diare. Karena sakit perut biasanya menyertai kejang di usus, obat anti-inflamasi dapat diresepkan untuk mengurangi rasa sakit dan peradangan.
Seseorang yang menderita kejang usus harus menemui dokter untuk mengevaluasi kondisinya. Seorang dokter umum dapat merujuk pasien ke ahli gastroenterologi, yang merupakan dokter yang mengkhususkan diri pada penyakit dan gangguan pada saluran pencernaan. Penting untuk menjalani pemeriksaan lengkap, karena kejang usus yang parah mungkin merupakan gejala dari berbagai penyakit. Umumnya, individu akan menjalani jenis tes pencitraan medis untuk mendapatkan gambaran rinci tentang bagian dalam saluran usus.