Apa itu Kehutanan Berkelanjutan?

Kehutanan berkelanjutan adalah praktik kehutanan yang dirancang untuk berkelanjutan dalam jangka panjang, artinya dapat dilanjutkan di masa mendatang tanpa kehabisan sumber daya atau mengancam lingkungan. Pendekatan kehutanan dan pengelolaan hutan ini semakin populer di banyak wilayah di dunia seiring dengan meningkatnya kepedulian konsumen terhadap lingkungan, mendorong perusahaan yang menggunakan sumber daya lingkungan untuk memikirkan masalah lingkungan ketika mengembangkan praktik bisnis. Banyak sekolah kehutanan menawarkan pelatihan kehutanan berkelanjutan bagi siswa yang tertarik dengan praktik ini.

Kehutanan pada umumnya difokuskan pada pemanfaatan sumber daya kayu seefektif dan seefisien mungkin. Produk kayu digunakan untuk membuat berbagai macam barang, mulai dari kertas roti untuk memanggang hingga rumah, dan ada permintaan tetap untuk produk tersebut. Secara historis, rimbawan terutama berfokus pada menemukan pohon yang dapat digunakan dan menebangnya, tetapi pada abad pertengahan di banyak wilayah di dunia, rimbawan menyadari masalah lingkungan yang terkait dengan praktik seperti tebang habis, dan langkah-langkah diambil untuk melestarikan dan mengisi kembali sumber daya kayu. .

Salah satu bidang kehutanan berkelanjutan melibatkan pengisian kembali sumber daya dengan menanam pohon dan mempromosikan penciptaan kawasan lindung yang dapat menyediakan habitat bagi hewan. Para rimbawan juga prihatin dengan isu-isu seperti erosi yang disebabkan oleh penebangan, kerusakan sungai akibat pembangunan jalan untuk penebangan, dan gangguan terhadap satwa liar yang dapat terjadi selama penebangan helikopter. Para rimbawan lestari memikirkan dampak jangka pendek dan panjang dari penebangan dan mencoba merancang rencana yang memungkinkan mereka mendapatkan sumber daya yang mereka butuhkan tanpa menyebabkan kerusakan permanen.

Misalnya, dalam kehutanan berkelanjutan, alih-alih menebang habis, rimbawan dapat memilih tebang pilih, di mana pohon-pohon utama ditebang. Praktek ini lebih mahal dan memakan waktu lebih lama, tetapi kurang berbahaya bagi lingkungan. Demikian pula, rimbawan mungkin memilih untuk menunda pemanenan pohon muda sampai mereka memiliki kesempatan untuk dewasa dan menjadi lebih berguna, karena semakin besar pohon, semakin banyak nilai potensial yang dimilikinya. Kehutanan lestari juga berkaitan dengan topik-topik seperti jenis bahan bakar yang digunakan untuk peralatan penebangan, mengelola permintaan produk kayu, dan membuat orang tetap bekerja di industri kayu untuk mencegah masalah ekonomi, yang mencerminkan fakta bahwa keberlanjutan sosial sama pentingnya dengan kelestarian lingkungan.

Praktik ini juga diterapkan di negara berkembang, di mana program pendidikan dan penjangkauan kehutanan digunakan untuk membuat penduduk berpikir tentang nilai sumber daya alam. Secara historis, sumber daya kayu di negara berkembang telah dieksploitasi secara besar-besaran, seringkali oleh negara lain, dan rimbawan lestari bekerja untuk melindungi sumber daya berharga ini bagi warga negara-negara ini.