Kata “keelboat” mengacu pada dua jenis perahu yang berbeda, masing-masing dengan kegunaan yang berbeda. Satu jenis, sekarang kurang umum, membawa kargo atau penumpang di sepanjang saluran air yang sempit. Yang lainnya adalah perahu layar untuk tujuan rekreasi. Namun, salah satu fitur utama dari masing-masing kapal adalah adanya lunas di sepanjang sisi bawah lambung kapal.
Jenis perahu ini mendapatkan namanya dari komponen struktural utamanya: balok panjang yang membentang di sepanjang bagian bawah badan, atau lambung. Fitur ini memiliki dua fungsi: memberikan fondasi yang kuat untuk struktur perahu dan membantu memandu perahu ke depan saat bergerak di sepanjang jalur air.
Gaya perahu keelboat sungai memiliki asal-usulnya di masa lalu, ketika transportasi air lebih umum. Perusahaan dan individu yang menjual dan mendistribusikan barang seringkali membutuhkan kendaraan air yang efisien untuk mengangkut perdagangan mereka dari satu daerah ke daerah lain. Perahu-perahu besar yang bisa membawa barang dalam jumlah besar sangat penting.
Sebuah perahu lunas melayani tujuan ini karena desainnya. Pembangun menciptakan perahu berbentuk cerutu panjang dan lebar yang dapat dengan mudah menavigasi sungai, kanal, dan ruang air sempit lainnya. Ukurannya memungkinkan untuk pengangkutan massal. Kemudahan navigasi kapal juga membuatnya berguna untuk melakukan perjalanan melawan arus air.
Perahu-perahu itu terutama dibangun untuk mengangkut kargo berat, tetapi kadang-kadang mereka juga melayani fungsi lain. Misalnya, penjelajah Amerika Utara yang terkenal, Lewis dan Clark, menggunakan perahu lunas untuk sebagian besar petualangan mereka. Orang-orang yang mencari pemukiman di berbagai daerah juga menemukan bahwa kapal-kapal itu berguna, dan kedatangan kapal lunas sering kali menandakan awal dari perluasan wilayah. Jika kapal lunas mengangkut banyak orang, biasanya berisi kabin di atas kapal. Jika tidak, dek terbuka.
Tidak seperti kebanyakan kapal modern, penemuan ini tidak menggunakan mesin dan dengan demikian tidak memiliki listrik atau alat lain yang dapat mencukupi kebutuhan sendiri. Akibatnya, individu sering harus menggunakan tongkat atau dayung untuk mendorong dan menavigasi perahu. Oleh karena itu, perahu lunas sering disebut sebagai perahu tiang. Seperti yang bisa dibayangkan, mengemudikan perahu yang bisa berjalan hingga 80 kaki (sekitar 24 meter) seringkali merupakan tantangan. Beberapa individu biasanya diperlukan untuk menyelesaikan tugas ini.
Kebanyakan perahu keel kontemporer berfungsi sebagai perahu layar untuk berperahu pesiar dan olahraga di luar ruangan. Kontes balap seperti yang ditemukan di Olimpiade sering menampilkan perahu lunas, misalnya. Beberapa kapal layar kecil yang dirancang untuk berlayar di perairan tertutup seperti danau juga dapat diklasifikasikan sebagai kapal lunas, meskipun sebagian besar kapal mewah yang lebih besar biasanya termasuk dalam kategori kapal pesiar. Ukuran kru di kapal lunas modern juga telah berkurang, karena sebagian besar versi kontemporer membutuhkan tiga atau lebih sedikit orang untuk bantuan kemudi.