Kedutan otot mata, juga dikenal sebagai “blefarospasme”, adalah kontraksi otot-otot di dalam kelopak mata yang tidak disengaja. Fenomena ini sangat umum dan biasanya jinak. Sebagian besar kasus kedutan mata tidak diketahui penyebabnya, dan umumnya hilang dengan sendirinya tanpa perawatan medis tertentu.
Salah satu jenis kedutan otot mata yang paling umum adalah sindrom fasikulasi jinak. Ini adalah kondisi di mana kelopak mata dan otot-otot tubuh lainnya berkedut tanpa diketahui penyebabnya. Mereka dengan kondisi ini tidak memiliki gangguan neurologis yang serius dan kedutan akhirnya mereda, meskipun sering berulang. Terkadang kedutan dipicu oleh stres.
Pada mereka yang mengalami kedutan otot mata sesekali tanpa gejala tambahan, tidak diperlukan perawatan medis. Kedutan ini tidak boleh memburuk dari waktu ke waktu dan tidak boleh menyertai kondisi medis lainnya. Kedutan tambahan di seluruh tubuh umumnya tidak menunjukkan masalah saat terjadi bersamaan dengan kedutan mata, selama itu terjadi saat otot yang menyerang sedang istirahat dan selama tidak ada gejala lain yang muncul.
Jika iritasi mata, perubahan penglihatan, atau nyeri terjadi bersamaan dengan kedutan otot mata, dokter harus diberitahu. Hal-hal ini dapat menunjukkan masalah di dalam mata itu sendiri, atau beberapa kondisi medis lainnya. Ada berbagai penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan kedutan pada otot, meskipun umumnya disertai dengan gejala neurologis lainnya. Ini bisa termasuk kelemahan, bicara cadel, kebingungan, kesulitan berjalan, atau perubahan parah dalam penglihatan atau fungsi kognitif.
Setiap kedutan yang menjadi parah atau yang tidak mereda dari waktu ke waktu harus diselidiki lebih lanjut. Meskipun tidak mungkin, kadang-kadang mereka dapat mengindikasikan gangguan serius. Kedutan tidak boleh disertai dengan kelopak mata yang malas atau lemah. Ini adalah indikator kondisi lain.
Meski biasanya tidak serius, otot mata yang berkedut bisa mengganggu. Sering kali diperburuk oleh stres, kecemasan, atau masalah emosional lainnya. Individu mungkin dapat mengurangi jumlah kedutan dengan menghindari stres dan mencari waktu untuk bersantai bila memungkinkan. Mengurangi konsumsi kafein juga dapat mengurangi kedutan pada beberapa individu.
Kedutan dapat terjadi di kedua sisi wajah atau keduanya secara bersamaan. Mati rasa atau kedutan tambahan di pipi atau mulut tidak selalu menunjukkan masalah kesehatan, tetapi harus diperiksa. Kerusakan saraf pada otot-otot wajah adalah masalah yang paling umum. Jika otot-otot wajah menjadi lemah atau kendur, terutama jika ini terjadi secara tiba-tiba, ini harus dianggap sebagai keadaan darurat medis.