Apa itu Kedutan Otot?

Kedutan otot adalah kontraksi kecil yang tidak disengaja yang disebabkan oleh otot atau sekelompok otot. Kedutan kecil tapi tak terkendali ini sering terlihat di bawah permukaan kulit dan bisa terlihat seperti riak kecil. Sering kali, otot berkedut – juga disebut fasikulasi – disebabkan oleh stres dan kecemasan. Jenis kedutan berulang ini biasanya terjadi di area seperti ibu jari, kelopak mata, dan betis.

Juga digambarkan sebagai kejang, berbagai faktor lain dapat menyebabkan otot berkedut, termasuk kelelahan, olahraga, dehidrasi, dan kekurangan diet. Kedutan otot dapat terjadi setelah mengonsumsi terlalu banyak kafein. Reaksi merugikan terhadap obat resep, termasuk estrogen, kortikosteroid, dan diuretik, juga dapat menyebabkan kejang otot. Ketika kedutan otot terjadi sebagai akibat dari salah satu faktor ini, itu dianggap jinak atau tidak berbahaya, dan biasanya hilang dalam beberapa hari. Kedutan otot jinak sering terjadi dan umumnya tidak memerlukan perhatian medis.

Jika seseorang menduga kejangnya disebabkan oleh olahraga, kafein, atau kecemasan, ada beberapa hal yang bisa dia coba untuk mengurangi atau menghilangkannya. Dia mungkin ingin melakukan peregangan sebelum dan sesudah berolahraga untuk mengendurkan otot-ototnya. Menghilangkan minuman tinggi kafein, seperti soda dan kopi, juga dapat membantu. Untuk mengurangi stres, ia mungkin ingin mengikuti kelas yoga atau meditasi. Mendapatkan istirahat malam yang baik juga dapat membantu kebanyakan orang.

Kedutan otot yang berlangsung lebih dari beberapa hari dapat mengindikasikan kondisi yang lebih serius, termasuk penyakit atau gangguan sistem saraf. Penyakit yang menyebabkan kejang otot termasuk amyotrophic lateral sclerosis, juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig; distrofi otot; otot lemah atau miopati; dan atrofi otot tulang belakang. Saraf yang rusak yang mengarah ke otot juga dapat menghasilkan kedutan otot.

Selain otot berkedut, gejala yang menunjukkan adanya gangguan saraf adalah kelemahan; berkurangnya ukuran otot; dan perubahan — atau hilangnya — sensasi. Dalam kasus kedutan otot jangka panjang, dokter mungkin perlu melakukan pemeriksaan fisik untuk menentukan penyebabnya. Dokter juga dapat mengambil riwayat medis untuk membantu membuat diagnosis yang akurat.

Ada beberapa pertanyaan yang dapat diajukan dokter untuk membantu mempersempit penyebab kedutan otot yang persisten. Dia mungkin bertanya tentang otot apa yang dipengaruhi oleh kedutan dan apakah itu biasanya terjadi di tempat yang sama. Dokter mungkin ingin mengetahui berapa lama kedutan berlangsung dan seberapa sering terjadi, serta kapan pasien pertama kali menyadarinya. Seiring dengan riwayat medis, banyak profesional medis menggunakan tes diagnostik untuk menentukan penyebab dan tingkat keparahan fasikulasi otot yang berkepanjangan.