Apa itu Kecoa Mendesis Madagaskar?

Kecoa mendesis Madagaskar adalah spesies kecoa asli pulau Madagaskar, tak jauh dari pantai Afrika. Seperti banyak hewan tidak biasa yang ditemukan di Madagaskar, kecoak ini cukup berbeda dari rekan-rekan mereka di wilayah lain di dunia, dan mereka menjadi topik yang menarik di antara beberapa ahli biologi dan entomologi. Selain menjadi subjek penelitian, kecoa desis Madagaskar juga dipelihara sebagai hewan peliharaan di beberapa wilayah di dunia, karena sifatnya yang relatif tenang, tangguh, dan mudah dikendalikan.

Kecoak besar ini dapat mencapai ukuran dewasa hingga tiga inci (tujuh setengah sentimeter), dan mereka memiliki tubuh bulat telur coklat mengkilap, dengan tanduk yang menonjol pada jantan. Kecoak yang mendesis tidak mampu terbang, tetapi mereka adalah pemanjat yang sangat baik, mampu memanjat berbagai permukaan termasuk kaca. Suara mendesis yang tidak biasa yang dihasilkan oleh hewan-hewan ini dihasilkan dengan memaksa udara melalui spirakel, lubang kecil yang terhubung ke sistem pernapasan mereka, di perut mereka.

Hissers, demikian mereka kadang-kadang dikenal, mendesis untuk berkomunikasi satu sama lain dalam berbagai konteks, mulai dari kawin hingga membangun wilayah. Mereka umumnya hidup berkoloni, dan betina beruang hidup muda, mengerami telur dalam tubuh mereka sampai menetas menjadi nimfa. Kecoak Madagaskar yang mendesis biasanya hidup dalam kelompok keluarga, membangun koloni di kayu lapuk di lingkungan alami.

Kecoak Madagaskar jantan yang mendesis akan menggunakan tanduknya untuk bertarung satu sama lain, dalam adegan yang mengingatkan pada mamalia bertanduk. Mereka juga bertarung dan membangun dominasi dengan memukul perut, biasanya mendesis sepanjang waktu. Serangga ini memakan sayuran dan buah-buahan, seringkali mendapatkan air yang mereka butuhkan melalui makanan mereka, meskipun ketika dipelihara sebagai hewan peliharaan, banyak orang menyediakan spons yang dibasahi untuk memastikan bahwa kecoak Madagaskar mereka yang mendesis mendapatkan cukup minuman. Diet campuran buah-buahan dan sayuran segar paling mirip dengan makanan yang dimakan di alam liar oleh serangga ini, meskipun beberapa orang melengkapi dengan makanan kering yang diformulasikan untuk tikus dan mamalia kecil lainnya.

Kecoa Madagaskar yang mendesis secara resmi dikenal sebagai Gromphadorhina portentosa, dan umumnya tidak dianggap sebagai hama, meskipun hewan ini pasti akan mengejutkan jika ditemui. Ketika dipelihara sebagai hewan peliharaan, kecoak Madagaskar yang mendesis dapat hidup hingga lima tahun, lebih menyukai lingkungan yang dipenuhi serpihan kayu dan detritus organik lainnya. Karena mereka berasal dari iklim yang hangat, suhu di habitatnya harus dijaga sekitar 75 hingga 90 derajat Fahrenheit (24 hingga 32 derajat Celcius), dan serangga ini lebih menyukai tingkat kelembapan yang tinggi.