Seni bela diri adalah sekelompok praktik pertarungan berdasarkan gaya bertarung tradisional yang dirancang untuk melatih pikiran, tubuh, dan jiwa. Kebugaran seni bela diri adalah praktik melatih tubuh dan pikiran dengan cara seni bela diri tertentu. Setiap seni bela diri memiliki pendekatan rinci tentang bagaimana seorang siswa harus berlatih untuk menjadi ahli dalam gaya tertentu.
Dalam seni bela diri ada gaya keras dan gaya lembut. Gaya ini menentukan bagaimana seorang siswa akan melatih dan bereaksi terhadap situasi pertempuran. Secara umum gaya keras dianggap gaya mencolok karena praktisi biasanya mengenai target dalam postur ofensif. Dalam kontrak, gaya lembut biasanya bersifat defensif dan dimaksudkan untuk mengontrol penyerang dengan teknik penyerahan. Seni bela diri kebugaran adalah dedikasi dan pelatihan seni tertentu, baik gaya keras atau lembut.
Pelatihan mental adalah elemen penting dalam semua program kebugaran seni bela diri. Siswa seni bela diri memahami bagaimana untuk bersantai selama keadaan stres. Pelatihan ini mencakup teknik pernapasan dan mediasi yang memungkinkan siswa untuk fokus untuk tetap tenang dalam segala situasi. Sikap tenang ini sangat penting untuk mengelola stres kehidupan sehari-hari serta situasi pertempuran.
Memecahkan benda adalah contoh pelatihan mental bagi seniman bela diri. Mematahkan suatu benda membutuhkan fokus mental dan latihan fisik tangan dan kaki. Dalam program kebugaran seni bela diri gaya keras, siswa dilatih untuk memecahkan batu bata dan papan. Pelatihan ini memberikan metode bagi seorang praktisi untuk menunjukkan kemampuannya mengatasi kendala fisik yang normal.
Program kebugaran seni bela diri mencakup pengkondisian fisik yang signifikan. Seorang seniman bela diri khas akan berlatih sekitar sepuluh jam per minggu. Latihan fisik meliputi latihan kekuatan dan kebugaran kardio. Latihan-latihan ini termasuk pelatihan tubuh bagian atas dan bawah dengan fokus utama pada kekuatan inti. Kekuatan inti digunakan sebagai metode keseimbangan bagi seniman bela diri. Kekuatan ini diperoleh melalui peregangan, kuda-kuda, melompat, dan latihan perut.
Kunci untuk menjadi seniman bela diri yang mahir adalah waktu dalam latihan dan pengulangan teknik. Program seniman bela diri yang khas akan mencakup ratusan atau ribuan pengulangan untuk teknik tertentu. Proses pengulangan ini mengajarkan tubuh untuk bereaksi terhadap situasi sebagai tindakan refleks. Pelatihan refleks seni bela diri menciptakan kecepatan dan keterampilan yang diperlukan untuk sebagian besar situasi pertempuran.
Latihan kecepatan adalah contoh yang sangat baik dari latihan fisik, mental, dan pengulangan. Dengan latihan kecepatan, seniman bela diri akan menciptakan kombinasi yang mencolok dari lima atau enam gerakan. Teknik ini akan diulang melalui latihan latihan sampai siswa dapat menyelesaikan gerakan dalam waktu kurang dari satu detik. Saat siswa terus meningkatkan kecepatannya dalam kombinasi, teknik ini menjadi tindakan refleks, yang memungkinkannya menggunakan teknik dengan kecepatan dan kekuatan yang ekstrem.