Apa itu Kayu Akasia?

Ada sekitar 1,300 spesies pohon akasia dan semak yang berbeda. Beberapa tanaman akasia menghasilkan kayu yang dapat digunakan untuk furnitur, ornamen, dan lantai, serta untuk kayu bakar dan kayu pulp di industri kertas. Kayu akasia sangat dihargai untuk furnitur, karena daya tahannya, hasil akhir yang berkilau, dan corak yang bervariasi.
Sebagian besar spesies akasia berasal dari Australia, dan sisanya tumbuh di daerah tropis atau beriklim sedang di seluruh dunia. Selain kayu, tanaman akasia menghasilkan getah, tanin, pucuk yang dapat dimakan, dan biji-bijian dan bunga dengan kegunaan kuliner dan obat-obatan. Bunga akasia juga digunakan dalam parfum dan aromaterapi.

Kayu akasia memiliki sejarah penggunaan yang panjang. Salah satu varietas, akasia merah atau Acacia seyal, diyakini telah digunakan untuk membuat peti mati Mesir, Tabut Perjanjian, dan Bahtera Nuh. Akasia merah berasal dari Afrika utara dan barat, di mana kayunya juga dibakar sebagai dupa untuk mengobati nyeri sendi dan mencegah demam.

Banyak jenis kayu akasia yang menarik dan harum, menjadikannya ideal untuk barang dan perabotan mewah. Salah satu varietas kayu akasia yang paling berharga adalah Australian Blackwood, atau Acacia melanoxylon. Pohon blackwood dapat tumbuh sangat besar, hingga 148 kaki (45 m), dan kayunya digunakan dalam perabotan dekoratif seperti lemari, alat musik, perkakas dan tong kayu, dan pembuatan perahu. Australian Blackwood memiliki kayu gubal yang sangat ringan dan kayu teras coklat yang kaya. Varietas akasia Australia lainnya, kayu Myall atau Acacia omalophylla, juga harum dan digunakan dalam ornamen.

Acacia koa, endemik Hawaii, digunakan oleh orang Hawaii kuno untuk papan selancar, bodyboard, dan wa’a, atau kano ruang istirahat. Hari ini, seperti Blackwood Australia, akasia koa sering digunakan dalam alat musik, terutama gitar dan ukulele. Koa juga digunakan untuk membuat furnitur. Tidak seperti Australian Blackwood, pohon koa tumbuh lambat dan telah ditebang di banyak daerah, membuat kayu ini lebih langka daripada varietas kayu akasia lainnya, dan sulit untuk dibudidayakan secara komersial. Untuk itu, Australian Blackwood semakin banyak digunakan sebagai pengganti koa dalam pembuatan alat musik.

Tamarin dataran tinggi atau akasia heterophylla adalah spesies akasia lain yang disukai untuk kayunya. Ini endemik di pulau Réunion di Samudra Hindia, tetapi sekarang juga tumbuh di Madagaskar. Di beberapa daerah, kayu akasia secara tradisional digunakan untuk kayu bakar. Pohon akasia mangium baru-baru ini ditanam di Indonesia dan Malaysia untuk digunakan dalam industri kertas.