Apa itu Kawat Solder?

Kawat solder adalah paduan yang dapat melebur, biasanya dari timah dan perak atau timah, yang telah diekstrusi menjadi bentuk yang mudah ditangani. Membentuk solder menjadi kawat memungkinkannya dililitkan pada gulungan agar mudah disimpan dan dilepas untuk digunakan seperlunya. Beberapa kawat solder adalah paduan padat, sementara varietas lain dilengkapi dengan inti fluks. Kawat solder dapat dibuat dari banyak senyawa yang berbeda, dan beberapa paduan lebih berguna daripada yang lain untuk pekerjaan tertentu. Berbagai paduan timah dan timah secara historis digunakan untuk aplikasi seperti elektronik dan pipa ledeng, meskipun timah dapat digantikan oleh logam seperti perak dan antimon untuk masalah kesehatan atau lingkungan.

Jenis kawat solder biasanya dibedakan berdasarkan ketebalan dan logam dari mana mereka dibuat. Kawat tipis biasanya berguna untuk pekerjaan elektronik yang rumit, sementara opsi yang lebih tebal bisa baik untuk pekerjaan pipa ledeng atau untuk menyolder kabel bersama-sama. Campuran eutektik dari 63% timah dan 37% timbal adalah bentuk solder kawat yang sangat populer untuk mengerjakan elektronik, karena jenis campuran ini memiliki titik leleh yang berbeda daripada kisaran umum. Paduan dengan kandungan timbal yang lebih tinggi lebih populer untuk aplikasi seperti pipa ledeng karena ini biasanya akan mengeras lebih lambat, yang dapat menguntungkan saat bergabung dengan pipa.

Sebagian karena kekhawatiran akan keracunan timbal, berbagai logam lain juga digunakan dalam kawat solder. Pemerintah tertentu telah memberlakukan undang-undang yang mengharuskan solder bebas timbal ini, sementara yang lain memberikan manfaat pajak untuk menggunakannya. Beberapa bahan yang menggantikan timbal dalam kawat solder termasuk perak, antimon, tembaga, dan seng.

Setiap paduan yang digunakan dalam kawat solder biasanya meleleh di suatu tempat antara 190 dan 840 derajat Fahrenheit (90 hingga 450 Celcius). Solder yang menggunakan logam seperti antimon dan perak biasanya memiliki titik leleh yang sedikit lebih tinggi daripada varian timbal yang sebanding. Kawat kuningan yang hanya terdiri dari tembaga dan seng biasanya digunakan dalam mematri, yang merupakan proses serupa yang melibatkan logam dengan titik leleh lebih tinggi dari 840 derajat Fahrenheit (450 Celcius).

Kawat solder berinti fluks biasanya mengandung satu atau lebih urat internal bahan berbasis asam atau rosin. Jenis solder kawat ini membuatnya tidak perlu menerapkan fluks eksternal selama proses penyolderan. Saat solder kawat dilepaskan dan dipanaskan, fluks internal juga meleleh. Hal ini memungkinkan fluks untuk menghilangkan oksida logam pada komponen yang sedang bergabung. Kawat inti asam biasanya digunakan untuk aplikasi pipa ledeng, sedangkan kawat rosin berguna dalam penyolderan elektronik.