Kata ganti orang adalah kata yang berdiri di untuk kata benda yang tepat ketika mengacu pada seseorang. Contoh kata ganti orang termasuk “saya”, “dia”, dan “mereka”. Beberapa bentuk kata ganti orang muncul di setiap bahasa, meskipun bahasa yang berbeda menggunakannya secara berbeda.
Dalam bahasa Inggris, ada beberapa bentuk utama dari kata ganti orang. Setiap kata ganti dapat berupa orang pertama, seperti “saya” atau “saya”, orang kedua, seperti “kamu”, atau orang ketiga, seperti “dia” atau “dia”. Selain itu, setiap kata ganti memiliki nomor, dan beberapa memiliki jenis kelamin. “Aku” adalah tunggal, sedangkan “kita” adalah jamak, dan “dia” adalah maskulin sedangkan “dia” adalah feminin. Hanya kata ganti orang ketiga yang memiliki jenis kelamin; Kata ganti orang pertama dan orang kedua tidak berjenis kelamin.
Kata ganti orang tidak hanya memiliki orang, nomor, dan terkadang jenis kelamin, tetapi juga kasus. Kata benda bahasa Inggris pada umumnya tidak memiliki kasus, tetapi kata ganti orang berubah bentuknya tergantung pada perannya dalam kalimat. Misalnya, kata ganti orang pertama tunggal adalah “saya” jika pembicara adalah subjek kalimat, tetapi “saya” jika pembicara adalah objeknya. Demikian pula, “dia” dan “dia” adalah subjek kalimat, sedangkan objeknya adalah “dia” dan “dia”. Kata ganti ini juga memiliki bentuk refleksif, yang digunakan jika pembicara adalah subjek dan objek dari frasa, seperti dalam kalimat “Saya sedang berbicara dengan diri saya sendiri.”
Banyak bahasa memiliki kata ganti orang yang membedakan antara tunggal dan jamak pada orang kedua. Ini adalah kasus dalam bahasa Prancis, di mana “toi” adalah tunggal dan “vous” adalah jamak, meskipun “vous” juga bisa menjadi mode formal alamat. Meskipun bahasa Inggris tidak memiliki perbedaan ini, ia ada dalam sejumlah dialek bahasa Inggris. Misalnya, penutur bahasa Inggris Amerika Selatan terkadang menggunakan “y’all” sebagai kata ganti orang kedua jamak informal, sementara bahasa Inggris Irlandia dan sejumlah dialek Amerika memiliki “youse”, yang memiliki fungsi yang sama.
Tidak ada kata ganti orang yang lebih kontroversial daripada “mereka”. Meskipun “mereka” pada dasarnya adalah orang ketiga jamak, penutur terkadang menggunakannya sebagai kata ganti dalam kasus ketika jumlah atau jenis kelamin orang tidak diketahui. Bahkan ketika “mereka” mengacu pada satu individu, itu masih diperlakukan sebagai jamak dan menyebabkan kata kerja mengambil bentuk jamak. Penggunaan ini memiliki sejarah yang panjang, tetapi beberapa penulis tentang tata bahasa menolaknya karena cara penggunaan kata ganti jamak untuk merujuk pada subjek tunggal. Alternatif yang disarankan termasuk “dia” serta neologisme seperti “sie.”