Karpet Turkmenistan adalah jenis karpet kecil yang berasal dari negara yang dikenal dengan nama Turkmenistan. Desain permadani Turkmenistan diperkirakan telah berubah sedikit dalam lebih dari 2,000 tahun. Dekorasi termasuk pola geometris, representasi gaya kehidupan Turkmenistan, dan penggunaan warna merah di atas semua warna lainnya. Metode pembuatan karpet telah diturunkan dari generasi ke generasi, dan permadani Turkmenistan masih dibuat menggunakan wol domba asli dan pewarna alami. Lima pola permadani tradisional telah berevolusi, yang diwakili pada bendera Turkmenistan.
Metode tenun karpet oriental tradisional, seperti yang digunakan untuk membuat permadani Turkmenistan, melibatkan konstruksi benang lusi, benang pakan, dan simpul. Benang lusi terdiri dari benang yang membentang di sepanjang permadani dan yang menopang berat karpet saat digantung di alat tenun. Barisan simpul, yang membentuk tumpukan permadani, diikatkan pada benang lusi dan, setelah setiap baris selesai, benang pakan ditenun untuk mengamankannya. Varietas yang berbeda dari permadani Turkmenistan dapat menggunakan teknik simpul simetris atau asimetris dan gaya pakan juga dapat bervariasi. Permadani Turkmenistan sangat berbeda dengan permadani suzani dari Uzbekistan dan tush kyiz dari Kazakhstan atau Kirgistan, yang merupakan potongan-potongan kain yang disulam dengan tangan.
Sebelum mencapai kemerdekaan pada tahun 1991, Turkmenistan adalah bagian dari Uni Soviet. Negara ini terletak di samping Laut Kaspia, dan di sepanjang perbatasannya terletak Iran, Afghanistan, Kazakhstan, dan Uzbekistan. Pembuatan karpet Turkmenistan diperkirakan berasal dari sekitar abad keenam SM. Secara tradisional, orang Turkmenistan adalah pengembara yang tinggal di tenda dan memelihara hewan seperti kambing dan domba. Sementara domba menyediakan pasokan wol untuk pembuatan permadani Turkmenistan, tanaman yang ditemukan secara lokal juga dapat digunakan untuk membuat pewarna.
Karpet Turkmenistan digunakan sebagai penutup lantai dan untuk membuat dinding sementara, memberikan insulasi penting. Karpet Turkmenistan sangat cocok untuk gaya hidup nomaden, karena relatif tipis dan ringan namun tahan lama dan mampu ditenun pada alat tenun portabel. Ketika Turkmenistan menjadi bagian dari Uni Soviet, banyak suku Turkmenistan terpaksa meninggalkan cara hidup nomaden dan menjadi petani menetap. Mereka menghasilkan uang dari penjualan tanaman dan produk kerajinan, khususnya permadani Turkmenistan yang berharga. Di negara tetangga Afghanistan, pendudukan Soviet dianggap telah memunculkan permadani perang, dengan desain yang menggambarkan konflik.