Karbida semen adalah logam yang sangat keras yang terkenal karena mampu menangani material yang keras, kecepatan mesin yang cepat, dan suhu tinggi. Bahan ini juga dikenal sebagai harmetal, Widia™, atau kobalt tungsten-karbida. Ini sering digunakan dalam produksi barang-barang seperti baja tahan karat atau baja karbon.
Karbida disemen modern biasanya merupakan kombinasi partikel tungsten karbida dan kobalt metalik atau tantalum karbida dan nikel metalik dengan kobalt. Bahan-bahan ini diikat bersama dalam proses yang dikenal sebagai sintering, atau lebih jarang, hot isostatic pressing (HIP), di mana kobalt yang meleleh dicampur dengan butiran padat tungsten karbida. Kekuatan dan daya tahan produk akhir dapat sangat bervariasi, tergantung pada jumlah masing-masing bahan dalam campuran.
Dua kelemahan yang paling menonjol dari karbida semen adalah sifat rapuhnya dan tingginya biaya produksi material. Meskipun kobalt memang memberikan daya tahan tambahan, alat yang terbuat dari bahan ini masih rentan pecah atau pecah. Seringkali logam yang lebih kuat, seperti baja perkakas karbon, akan digunakan sebagai batang di mana ujung karbida dapat dimasukkan. Ini dapat memotong biaya dengan mengurangi total biaya pembuatan alat dan biaya penggantian potongan karbida.
Sisipan karbida yang disemen juga dapat diperkuat dengan pelapis khusus, seperti titanium karbida-nitrida, titanium aluminium nitrida, atau karbon seperti berlian. Pelapisan ini dapat membantu meningkatkan pelumasan alat. Pelapisan juga dapat memperpanjang masa pakai insert dengan mengurangi suhu selama pemotongan, dan dengan demikian mengurangi keausan.
Karbida semen pertama dikembangkan pada akhir 1800-an oleh Henri Moissan, seorang ahli kimia Prancis. Moissan telah mulai membuat berlian, tetapi eksperimennya mengarah pada pengembangan versi tungsten-karbida modern yang keropos dan rapuh. Orang Jerman Karl Schroeter dan Heinrich Baumhauef menemukan bahwa bahan tersebut dapat dibuat lebih kuat dan lebih sesuai untuk keperluan industri, seperti pemotongan, dengan penambahan kobalt.
Penggunaan komersial karbida semen dimulai di Jerman pada akhir 1920-an. Merek perintisnya adalah Widia™, yang merupakan versi wie diament, frasa Jerman yang berarti “seperti berlian.” Nama merek ini telah bertahan sebagai semacam istilah umum untuk karbida semen.
Pada tahun 1930-an penggantian tungsten karbida dengan campuran terikat tantalum karbida dan logam nikel membantu menciptakan bentuk karbida semen yang lebih tahan lama. Kini bahan tersebut dibuat dengan beberapa variasi campuran tradisional dan modern yang berbeda. Satu konstanta adalah bahwa campuran biasanya terdiri dari satu bagian bahan leleh yang terikat dengan butiran elemen lain.