Penokohan langsung adalah proses di mana seorang penulis memberi tahu pembaca sesuatu tentang ciri-ciri khusus karakter. Dalam hal ini, penulis hanya memberi tahu pembaca apa yang dia ingin pembaca ketahui. Penokohan langsung berbeda dengan penokohan tidak langsung, yang terakhir adalah proses di mana penulis mengungkapkan informasi melalui pikiran, kata-kata, atau tindakan karakter. Keduanya memiliki tempat dalam literatur, tetapi ada kalanya satu metode umumnya lebih disukai daripada yang lain.
Dalam hal deskripsi, penokohan langsung seringkali merupakan hal yang paling mudah dilakukan bagi kebanyakan penulis. Banyak kritikus dan guru juga menganggapnya lebih tidak imajinatif dan membosankan daripada penokohan tidak langsung. Namun, pilihan teknik mana yang akan digunakan seringkali merupakan preferensi individu penulis. Ini mungkin juga tergantung pada keseluruhan nada prosa dan apa yang menurut penulis paling penting untuk disampaikan pada titik tertentu.
Sebagai salah satu contoh, penokohan langsung adalah seorang penulis yang memberi tahu pembaca bahwa seorang karakter melecehkan hewan tanpa alasan. Karakterisasi tidak langsung akan menggambarkan individu yang menendang anak anjing kecil saat dia berjalan di trotoar, dan mungkin kemudian ditanyai oleh karakter lain tentang motifnya. Dalam kedua kasus tersebut, pembaca diberikan informasi tentang bagaimana perasaan orang tersebut tentang hewan. Dalam kasus terakhir, penulisan mungkin lebih deskriptif, tetapi juga umumnya membutuhkan lebih banyak kata dan lebih banyak waktu.
Sementara karakterisasi langsung mungkin bukan alat sastra paling populer saat ini, beberapa penulis terkenal telah menggunakannya. Ernest Hemingway, yang sering menulis dengan gaya minimalis dan tidak suka membuang-buang kata, sangat sering menggunakan karakterisasi seperti ini. Itu memungkinkan Hemingway untuk menulis dengan gaya yang sangat unik yang dicirikan oleh kalimat suara yang pendek, langsung, dan aktif.
Di luar karya sastra, jenis penokohan ini sering digunakan dalam penulisan nonfiksi, terutama dalam penulisan surat kabar dan majalah. Dalam penulisan seperti itu, poin utamanya adalah menyampaikan informasi sebanyak mungkin dalam ruang sesedikit mungkin. Oleh karena itu, karakterisasi tidak langsung mungkin memakan banyak ruang yang tidak perlu. Beberapa jurnalis mungkin menggunakan penokohan tidak langsung hanya ketika menulis cerita fitur di mana mereka diberi lebih banyak kebebasan sastra dan menggunakan gaya yang lebih naratif.
Manfaat lain dari penokohan langsung adalah tidak memberikan kesempatan kepada pembaca untuk salah menafsirkan apa yang penulis ingin pembaca pahami tentang karakter tersebut. Dalam beberapa kasus, pembaca mungkin mendapatkan ide yang salah, atau menafsirkan bahwa suatu pemikiran didasarkan pada kesalahpahaman, atau bahwa suatu tindakan kemungkinan besar merupakan kesalahan. Ketika penulis memberi tahu pembaca secara langsung, kecil kemungkinan hal itu terjadi.