Apa itu Karakterisasi?

Penokohan adalah proses dimana pendongeng menyampaikan informasi tentang karakter kepada penonton cerita. Ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, dan biasanya berfungsi untuk memungkinkan penonton memahami karakter dalam cerita dengan lebih baik. Penokohan langsung adalah penggunaan kata-kata deskriptif untuk secara langsung menggambarkan karakter bagi pembaca atau penonton. Ini berbeda dengan penokohan tidak langsung, di mana seorang penulis atau pendongeng lain menggunakan tindakan, penampilan, dan elemen lain dari karakter untuk mengungkapkan informasi tentang dia kepada penonton.

Sebagai aspek penceritaan, penokohan yang kuat adalah salah satu aspek terpenting dari sebuah cerita yang dapat dikembangkan oleh seorang penulis. Ada berbagai metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang seorang tokoh, dan metode tersebut sering kali bergantung pada gaya pendongeng dan media cerita. Dalam film, televisi, dan buku komik, misalnya, seringkali mudah untuk menunjukkan banyak informasi tentang karakter secara langsung kepada penonton, karena mereka benar-benar dapat melihat karakter tersebut. Cerita dalam setting tekstual, seperti buku dan radio, agak berbeda karena kata-kata harus digunakan untuk mengungkapkan informasi tentang karakter.

Penokohan langsung adalah cara umum di mana seorang pendongeng dapat mengungkapkan informasi tentang seorang karakter, meskipun dalam literatur sering dianggap sebagai metode yang lebih lemah dari kedua metode tersebut. Metode langsung menggunakan kata-kata deskriptif, biasanya kata sifat, untuk menyampaikan informasi tentang karakter kepada pembaca. Contoh dari jenis karakterisasi ini termasuk “Kucing yang gugup”, “Seorang gadis yang banyak bicara”, dan “Anak laki-laki yang terlalu aktif”. Dalam semua contoh ini, deskripsi langsung digunakan — “gugup”, “banyak bicara”, dan “terlalu aktif” — untuk memberi tahu pembaca informasi tentang karakter tersebut.

Meskipun jenis penokohan ini bisa efektif, sering kali dianggap sebagai bentuk penceritaan yang lebih lemah, dan banyak penulis lebih suka menunjukkan detail tentang karakter tersebut kepada pembaca. Ini dapat dicapai dengan cara yang berbeda, biasanya menggunakan penampilan, tindakan, atau kata-kata karakter. Kalimat seperti “Pria itu berjalan cepat melewati ruangan, membanting tangannya ke bar, dan berteriak keras untuk minum,” adalah contoh penokohan tidak langsung. Dalam kalimat ini, pembaca dapat dengan jelas melihat bahwa pria itu adalah seseorang yang tampaknya terburu-buru atau setidaknya tidak punya waktu untuk gangguan, dan mungkin kesal atau setidaknya bermusuhan. Semua detail ini disampaikan melalui deskripsi tindakan pria itu, bukan dengan menyatakan “Pria yang gelisah itu terburu-buru dan memesan minuman dengan kasar.”