Bangkai kapal dapat merujuk pada peristiwa kapal yang karam, atau bangkai fisik itu sendiri. Bangkai kapal telah terjadi sepanjang sejarah maritim, dan kemungkinan jutaan orang telah meninggal karenanya. PBB memperkirakan ada 3 juta bangkai kapal di dasar laut di seluruh dunia. Beberapa di antaranya telah menjadi tempat menyelam utama, karena banyak organisme laut akan membuat kapal karam jika disediakan. Beberapa bangkai kapal yang diketahui berusia sangat tua, termasuk kapal dagang Yunani yang berasal dari 400 SM, bangkai kapal Fenisia yang berasal dari tahun 1200 SM, dan sebuah kapal karam Levantine yang berasal dari tahun 1400 SM, pada akhir Zaman Perunggu.
Ada banyak bangkai kapal terkenal sepanjang sejarah, dan ada banyak atol di seluruh dunia dengan lusinan, jika bukan ratusan, bangkai kapal di perairan dangkalnya. Bangkai kapal terjadi karena berbagai alasan, biasanya karena badai, kandas karena navigasi yang buruk, atau karena serangan musuh selama perang. Mungkin bangkai kapal paling terkenal dalam sejarah adalah HMS Titanic, kapal pesiar mewah berukuran 882 kaki (269 m) yang tenggelam di Atlantik Utara setelah menabrak gunung es. Kapal karam itu menewaskan 1,500 orang, dan kapal itu tenggelam sekitar 2.5 mil (4 km) ke dasar laut. Bertahun-tahun kemudian, pada tahun 1982, Titanic difoto dan diselidiki di tempat oleh kapal selam laut dalam yang dioperasikan dari jarak jauh. Secara berkala, gagasan untuk mengangkat bangkai kapal kembali ke permukaan telah didiskusikan, tetapi upaya tersebut mungkin akan membutuhkan ratusan juta dolar.
Studi tentang bangkai kapal tua dan artefak tenggelam lainnya adalah seluruh disiplin ilmu yang dikenal sebagai arkeologi maritim. Mempelajari bangkai kapal kuno dapat memberi kita banyak informasi tentang peradaban yang hilang, melestarikan benda-benda budaya yang telah lama dijarah dan dikonsumsi atau dibongkar jika dibiarkan di darat. Salah satu objek paling terkenal dari kapal karam kuno, mekanisme Antikythera, sebenarnya adalah komputer mekanik pertama yang diketahui, dan digunakan untuk menghitung siklus Matahari, Bulan, dan planet. Ketepatan dan kompleksitas roda gigi dianggap setara dengan jam tangan abad ke-17, dan mekanisme kompleksitas serupa tidak muncul dalam catatan arkeologi hingga lebih dari 1000 tahun kemudian.
Beberapa artefak yang telah ditemukan dari bangkai kapal yang berasal dari zaman kuno termasuk sejumlah besar emas, kayu eboni Mesir untuk perabotan, telur burung unta, amber, kaca yang tidak dikerjakan, berbagai resin untuk parfum atau dupa, bejana gading, lampu tanah liat, perhiasan, alat pertukangan perunggu, tombak, pedang, kapak upacara, dan ratusan benda lainnya. Banyak dari penemuan menarik ini sekarang dapat ditemukan di museum di seluruh dunia.