Kapal induk adalah kapal laut besar yang dirancang untuk mengangkut pesawat, yang kemudian dapat menggunakan dek kapal induk untuk lepas landas. Menggunakan kapal induk menghemat bahan bakar jet, dan juga memungkinkan militer memiliki jangkauan terbang yang lebih besar, dengan membawa pesawat lebih dekat ke area yang diminati. Banyak pembom dan jet sebenarnya memiliki jangkauan yang sangat pendek, yang dapat mempersulit untuk meluncurkan serangan praktis pada target. Awak yang menjadi staf kapal induk bekerja sama dengan tim yang terkoordinasi erat untuk meluncurkan pesawat selama pertempuran dan menyediakan basis operasi untuk staf militer.
Kapal induk memanfaatkan konvensi hukum internasional bahwa kapal di perairan internasional bertindak seperti entitas berdaulat. Selama kapal induk tetap bersih dari perairan pantai yang diklaim, itu dapat dijalankan seperti cabang dari negara asalnya. Beberapa negara termasuk Amerika Serikat menjaga kapal induk dalam keadaan siaga strategis, siap berlayar ke lokasi konflik setiap saat. Sementara kapal induk tidak terlalu cepat, mereka sangat kokoh dan dikelola oleh kru yang sangat terlatih yang pada dasarnya mengubahnya menjadi pusat komando pertempuran bergerak.
Sebuah kapal induk memiliki dek dengan landasan pacu, dan hanggar di bawah dengan penyimpanan untuk pesawat dan peralatan tambahan, dapat dijangkau dengan lift raksasa yang dapat membawa pesawat ke dek atas. Pengangkut juga memiliki menara komando, bersama dengan tempat tinggal dan fasilitas untuk sejumlah besar staf. Ratusan orang tinggal dan bekerja di kapal induk, mulai dari pilot hingga staf galeri, dan mereka dapat dikerahkan bersama selama berbulan-bulan.
Landasan dari sebuah kapal induk, meskipun panjang, tidak sedekat landasan pacu darat. Jika seorang pilot melampaui dek atau tidak mendapatkan daya angkat yang cukup saat lepas landas, pesawat akan berakhir di laut. Mengemudikan pesawat di dalam dan di luar kapal induk adalah tugas yang sangat terampil, dan pilot yang paling terlatih bekerja di kapal induk. Lepas landas itu sulit: dalam banyak kasus, pilot sebenarnya harus diluncurkan menggunakan ketapel raksasa, karena landasan pacu terlalu pendek bagi pesawat untuk membangun kecepatan yang cukup untuk lepas landas. Mendarat juga menantang: pilot harus menabrak dek pada sudut yang tepat dan pada kecepatan yang aman, menangkap kait belakang pesawat pada kabel penahan yang direntangkan melintasi dek, yang akan mencegah pesawat menabrak pesawat lain di atas kapal, atau lautan.
Bekerja di kapal induk sangat berbahaya: pesawat bisa terbakar, atau meledakkan personel ke laut dengan mesin bertenaga mereka. Akibatnya, kapal induk dipenuhi dengan peralatan keselamatan seperti penghambat api, truk pemadam kebakaran, dan jaring pengaman. Lingkungan kerja juga sangat bising, mengharuskan kru untuk memakai pelindung telinga dan berkomunikasi dengan sinyal tangan dan radio. Sebagian besar staf juga memakai alat pelindung, termasuk helm kepala dan rompi tiup.