Kamera License Plate Recognition (LPR) adalah kamera yang berinteraksi dengan perangkat lunak komputer khusus untuk membaca nomor plat. Kamera mengambil gambar pelat depan dan atau belakang kendaraan, dan memasukkan gambar ke perangkat lunak, yang mampu mengidentifikasi pelat pada gambar dan kemudian mengisolasi nomornya. Kamera LPR memiliki banyak aplikasi termasuk penegakan lalu lintas, kontrol akses, identifikasi mobil curian, dan pelacakan kendaraan. Sebagian besar negara industri memasukkan kamera LPR ke dalam teknik penegakan hukum mereka.
Biasanya, kamera LPR diatur dalam konfigurasi beberapa unit, sehingga bidikan dapat diambil dari beberapa sudut. Selain digunakan untuk mengidentifikasi plat nomor, kamera LPR juga memotret mobil dan pengemudi secara umum, yang nantinya dapat memberikan informasi berharga. Misalnya, seseorang yang menerima tilang karena melanggar lampu merah mungkin mengklaim bahwa perangkat lunak komputer salah mengidentifikasi pelat tersebut. Bukti foto yang menunjukkan mobil yang cocok dengan merek, model, dan warna mobil pengemudi dapat digunakan untuk membantu membuktikan kasus di pengadilan, jika perlu.
Ketika kamera LPR perlu mengambil gambar, itu menerangi pelat menggunakan cahaya dengan panjang gelombang rendah yang tidak akan mengganggu pengemudi. Penerangan membantu meningkatkan kontras pelat, membuat karakter yang tertulis di atasnya lebih dapat dikenali. Kamera mengambil gambar dan mengirimkannya ke database untuk dibaca. Perangkat lunak komputer, pada gilirannya, mengekstrak plat nomor, yang dapat digunakan untuk mengizinkan mobil masuk ke area parkir yang aman, mengeluarkan tiket kepada seseorang yang telah melakukan pelanggaran lalu lintas, atau untuk memperingatkan penegak hukum terhadap kendaraan curian atau pengemudi. melebihi kecepatan tertentu, berpotensi menimbulkan bahaya bagi orang lain.
Karena negara yang berbeda menggunakan plat nomor yang sangat berbeda, kamera LPR harus disesuaikan untuk area penggunaannya. Namun, teknologi dasarnya tetap sama, membuat kamera LPR menjadi pilihan yang jauh lebih murah daripada beberapa alternatif, seperti menyematkan transponder di mobil untuk melacaknya. Teknologi perangkat lunak yang digunakan untuk mencadangkan kamera LPR juga sangat ditingkatkan dari versi sebelumnya, dan memiliki tingkat kesalahan yang sangat rendah. Selain itu, kamera LPR menghemat tenaga penegak hukum, karena aparat penegak hukum tidak perlu lagi memeriksa setiap gambar yang mencurigakan dengan tangan, atau menunggu di lampu lalu lintas untuk pelanggar hukum lalu lintas.