Alpine adalah jenis kambing yang dikenal secara ilmiah sebagai Capra hircus. Ada dua jenis kambing Alpine yang berbeda – Prancis dan Inggris. Kambing British Alpine berasal dari salah satu kambing betina Swiss yang tinggal di Kebun Binatang Paris pada tahun 1903. Kambing Perancis berasal dari Pegunungan Alpen dan dibawa ke Amerika dari Perancis pada tahun 1920, sedangkan jenis Inggris dikembangkan di Inggris. Pegunungan Alpen adalah rantai besar pegunungan di Eropa; kedua jenis ini dikenal karena produksi susunya yang cukup.
Kambing Alpine menghasilkan lebih banyak susu daripada kambing Swiss biasa; mereka juga lebih besar ukurannya. French Alpines jantan memiliki garis rambut di sepanjang tulang belakang serta janggut yang menonjol di dagu. Kalau tidak, kambing Alpine Prancis memiliki rambut pendek. Kemungkinan warna dan pola untuk French Alpines sangat luas, karena berkisar dari kombinasi multi-warna hitam, abu-abu, coklat kekuningan, merah, coklat dan putih. Jika putih terjadi di Pegunungan Alpen Prancis, itu disebut pola patah.
Pola mantel French Alpine dapat menampilkan tanda putih pada hitam atau multi-warna. Pola bulu dua warna adalah perpaduan warna netral terang dan gelap yang lebih terang di bagian depan hewan. British Alpines sering berwarna hitam, tetapi mungkin memiliki pola putih atau abu-abu. Perbedaan utama tampilan dari kambing French Alpine adalah bahwa versi Inggris memiliki tipe tubuh yang lebih tinggi, lebih kurus dan warna yang lebih terbatas.
Pegunungan Alpen Inggris memiliki kaki yang panjang dan dikenal sebagai pelompat yang baik; mantel mereka biasanya cukup mengkilap dalam tekstur. Seperti rekan-rekan Perancis mereka, kambing Inggris berambut pendek dengan laki-laki memiliki rambut lebih panjang. Pertama kali dibawa ke Australia pada tahun 1958, kambing British Alpine kemudian menjadi umum di Selandia Baru. Bangunannya yang elegan berasal dari garis kambing Saanen dari lembah di Swiss dengan nama yang sama. Tanda-tanda British Alpine secara genetik terkait dengan kambing Toggenburg, yang dinamai untuk lembah Swiss lainnya.
Kedua jenis ini umumnya dianggap sebagai hewan perah yang mudah dirawat. Mereka membutuhkan tempat berlindung yang terlindung dari cuaca dan suhu yang keras. British Alpines terutama membutuhkan iklim geografis kelembaban rendah. Jenis kambing yang dibesarkan di peternakan biasanya membutuhkan pasokan jerami kering yang bebas hewan pengerat; terkadang Alpine diberi makan jagung atau biji-bijian lainnya. Kandang perlu dijaga kebersihannya dan disekop dan, beberapa kali dalam setahun, kambing Alpine harus disikat, dimandikan, dan kukunya dipangkas.