Kain retro mengacu pada tekstil dalam desain yang membangkitkan era lampau. Kata retro, biasanya mengacu pada gaya dari tahun 1920-an hingga 1980-an, berasal dari awalan Latin, retro, yang diterjemahkan menjadi “mundur” atau “masa lalu.” Sementara istilah itu secara harfiah berarti “kuno”, konotasi gaya retro adalah kembali ke trendi.
Jenis kain ini dapat dibuat dari serat mulai dari sutra, renda, dan beludru hingga kapas, wol, dan linen. Itu juga dapat dibuat dari serat rayon atau serat sintetis yang diproduksi, seperti poliester dan nilon. Bahan ini dikenali sebagai chintz yang berani dan berwarna-warni dari tahun 1940-an dan 1950-an, pusaran psychedelic yang memukau tahun 1960-an dan 1970-an, atau warna neon tahun 1980-an.
Kain retro adalah pusat dari gerakan desain retro yang lebih besar, di mana rumah dan mode diberi perlakuan vintage sehingga tampak telah dibawa dari dekade sebelumnya. Permintaan kain retro, dan mode retro pada umumnya, mengikuti popularitas nostalgia yang bertahan lama. Dengan dekorasi retro, konsumen berusaha untuk mengelilingi diri mereka dengan benda-benda yang membangkitkan masa muda mereka sendiri atau apa yang mungkin dianggap sebagai masa-masa yang lebih sederhana dan lebih bahagia.
Kain vintage sering digunakan untuk interior rumah retro do-it-yourself, termasuk pelapis kursi, sprei, taplak meja, atau hiasan dinding. Misalnya, gorden yang dibuat dari rayon bunga vintage dapat menghadirkan keaslian dekorasi bergaya tahun 1940-an, sementara bantal yang terbuat dari kapas cetak saputangan dari tahun 1960-an dapat menambahkan sentuhan unik pada kamar tidur anak bertema koboi. Bahan yang digunakan untuk penutup kursi di dapur juga bisa dibuat menjadi alas piring yang serasi. Sementara di kamar mandi, kain retro dapat digunakan untuk menutupi kotak tisu atau dijahit ke tepi handuk netral.
Kain ini juga digunakan dengan kancing vintage dan konsep lain untuk menciptakan mode retro, baik untuk cetakan pola binatang yang terinspirasi dari preppie untuk baju kemeja era 1980-an atau setelan sear-sucker yang terinspirasi tahun 1960-an. Membuat pakaian dari kain retro mungkin menjadi pilihan yang lebih hemat biaya dan efisien bagi penggemar pakaian vintage. Ini terutama benar mengingat tantangan untuk menemukan item langka di luar zaman dalam ukuran tertentu.
Kain retro bisa vintage atau reproduksi, terbuat dari bahan yang diproduksi agar terlihat vintage. Kedua jenis bahan tersebut tersedia dalam ukuran besar dan sisa baut melalui pengecer tekstil khusus. Bagi mereka yang ingin memotong pakaian yang ada dan mendaur ulang, jumlah yang lebih kecil dapat diperoleh melalui pedagang barang bekas dan toko pakaian vintage. Penggemar belanja barang bekas menemukan bahwa penjualan garasi, penjualan real estat, dan toko pakaian bekas adalah sumber yang murah untuk kain retro.