Apa itu Kain Kafan?

Kain kafan adalah selembar kain yang digunakan untuk membungkus tubuh untuk pemakaman. Tergantung pada kepercayaan budaya dan agama almarhum, kain kafan dapat dibiarkan polos, atau dihiasi dengan berbagai motif artistik. Salah satu kain kafan yang sangat terkenal adalah Kain Kafan Turin, kain panjang yang diduga digunakan untuk mempersiapkan Kristus untuk pemakaman, meskipun asal Kain Kafan telah berulang kali dipertanyakan oleh anggota komunitas ilmiah.

Secara tradisional, kain kafan terbuat dari serat alami seperti katun, linen, sutra, dan wol. Serat ini akan menjadi satu-satunya bahan yang tersedia untuk sebagian besar sejarah manusia, tetapi mereka juga cepat rusak, kembali ke Bumi bersama dengan tubuh yang mereka tutupi. Biasanya juga menggunakan bahan yang tidak diwarnai atau dikelantang untuk kain kafan, dan ornamen apa pun yang ditambahkan ke kain kafan biasanya sederhana dan bersifat religius; misalnya, kain kafan mungkin disulam dengan salib untuk pemakaman Kristen.

Untuk mempersiapkan jenazah untuk dimakamkan dalam kain kafan, orang yang selamat dari almarhum akan membuka pakaiannya, membasuh tubuhnya dengan hati-hati, dan kemudian membalut tubuh telanjang itu dengan kain kafan. Dalam beberapa kasus, tubuh mungkin diurapi dengan minyak, rempah-rempah, atau rempah-rempah yang berharga sebelum penguburan, dan, dalam banyak budaya, benda-benda dibungkus dalam lipatan kain kafan sehingga almarhum dapat membawa benda-benda ini ke alam baka. Kain kafan juga umum dijahit tertutup, sehingga lebih mudah untuk memindahkan tubuh dengan hormat.

Kata “kain kafan” berasal dari bahasa Inggris Kuno scrud, yang berarti “pakaian”, yang mencerminkan gagasan bahwa kafan adalah pakaian untuk orang yang sudah meninggal. Ketika kain kafan biasa digunakan, pakaian mahal untuk diperoleh dan dibuat, dan oleh karena itu mengubur orang mati dengan pakaian yang bisa digunakan akan agak sia-sia. Kain kafan dapat digunakan untuk menutupi orang mati dengan hormat sambil menjaga pakaian mereka, dan, tergantung pada keinginan almarhum, perhiasan seperti cincin kawin dapat dibiarkan, atau dilepas dan diturunkan kepada keturunan.

Sementara kain kafan saja dapat diterima untuk penguburan di banyak budaya, terutama di kalangan orang miskin, kain kafan juga dapat digunakan untuk membungkus tubuh sebelum peti mati, atau tubuh terselubung dapat dikremasi. Kain kafan juga telah digunakan secara historis untuk membungkus tubuh untuk penguburan di laut, dalam hal ini kain kafan dapat ditimbang sehingga tubuh tenggelam. Kain kafan terus digunakan di beberapa komunitas di era modern, dan banyak pendukung penguburan alami mendukung kain kafan karena memungkinkan tubuh terurai dengan cepat dan anggun di dalam tanah.