Apa itu Kaca Tiup?

Kaca tiup telah ada selama beberapa ribu tahun, namun popularitasnya muncul kembali pada 1960-an. Sejak itu menjadi hobi yang berkembang pesat. Selama bertahun-tahun hasil pembuatan kaca tiup umumnya sama, namun berbagai metode yang digunakan telah berubah.
Metode terbaru yang digunakan dalam pembuatan kaca tiup dikembangkan pada tahun 1960 oleh Dominick Labino, seorang insinyur dan ahli kimia, dan Harvey Littleton, seorang profesor keramik. Kedua pria itu memulai lokakarya di Museum Seni Toledo di Toledo, Ohio. Dikenal dengan “gerakan kaca studio” pada 1960-an, Harvey Littleton dan Dominick Labino membuat kaca cair dan peniup kaca tersedia di studio pribadi untuk para seniman.

Pengalaman ini memicu minat yang luar biasa di seluruh dunia dan kaca yang ditiup dengan cepat menjadi dikenal luas di seluruh dunia. Seniman sekarang terkenal di seluruh dunia karena kreasi mereka yang indah dan unik. Proses menyiapkan gelas untuk ditiup sangat membosankan dan membutuhkan banyak detail yang halus. Bahan baku seperti batu kapur, pasir, dan senyawa lainnya dikumpulkan dan ditempatkan di tungku. Tungku harus menyala lebih panas dari 2000 derajat Fahrenheit (1093 derajat Celcius) untuk mengubah bahan mentah di dalamnya menjadi kaca cair.

Sebuah sumpitan kemudian digunakan untuk membentuk kaca setelah meleleh. Pipa tiup adalah tabung berongga dengan panjang sekitar lima kaki (1.524 meter). Gelas cair ditempatkan di salah satu ujung sumpitan, dan udara kemudian ditiupkan ke dalam gelas untuk membentuk dan membentuknya sesuai keinginan seniman. Cetakan juga dapat digunakan untuk membuat pola di kaca.

Ada dua metode khusus untuk meniup kaca. Salah satu metode peniupan kaca disebut begitu saja. Dalam menggunakan metode begitu saja, seorang seniman menempatkan gumpalan kaca yang menyatu di ujung sumpitan. Kaca tiup kemudian dibentuk dengan menggunakan teknik yang berbeda dari meniup dan membentuk kaca dengan tangan seniman, alat dan cetakan.

Pengerjaan lampu adalah metode kedua yang digunakan dalam glassblowing. Saat menggunakan metode pengerjaan lampu, seniman menggunakan nyala api dari obor untuk melunakkan kaca. Setelah kaca melunak, kaca kemudian dicetak dan dibentuk dengan tangan, alat, dan cetakan seniman. Metode yang digunakan dalam meniup kaca didasarkan pada preferensi pribadi seniman.

Kaca yang ditiup adalah karya seni luar biasa yang dibuat dengan sangat indah oleh senimannya. Setiap bagian yang dibuat unik. Patung, patung, hiasan Natal, vas, pemberat kertas, dan manik-manik adalah berbagai contoh kaca tiup dan dapat ditemukan di seluruh dunia.