Seorang juru sita adalah orang yang mempertahankan hak milik sementara memberikannya kepada orang lain untuk penyimpanan fisik. Ada berbagai situasi di mana jaminan dapat muncul, seperti misalnya ketika seseorang menurunkan mobil dengan mekanik untuk penyetelan. Dalam hal ini, pengemudi adalah juru sita, karena mobil secara sah menjadi milik pengemudi sementara mekanik memiliki mobil dalam penjagaan fisik untuk layanan yang disepakati. Hukum seputar jaminan bisa menjadi rumit.
Sebagai aturan umum, juru sita, orang yang mengambil alih properti, setuju untuk merawat properti dengan cara yang wajar dan mengembalikannya. Properti dapat dikembalikan ketika layanan selesai, pada akhir periode waktu yang ditentukan, atau atas permintaan dari juru sita. Pengecualian untuk aturan ini adalah kasus di mana juru sita memiliki hak gadai atas properti, di mana properti dapat dipertahankan jika juru sita gagal memenuhi persyaratan kontrak.
Undang-undang membedakan antara kasus-kasus di mana orang-orang diberikan pertimbangan khusus untuk bertindak sebagai juru sita, dan situasi di mana orang-orang menjadi juru sita karena keadaan. Sebuah bank, misalnya, dibayar untuk menyimpan barang-barang berharga di brankas dan diperlakukan dengan standar perawatan yang tinggi karena menawarkan layanan jaminan. Di sisi lain, petugas kebersihan yang menerima penitipan sementara pakaian karena kebutuhan untuk membersihkannya memiliki standar yang tidak terlalu ketat.
Pertimbangan hukum lainnya termasuk ketika properti dapat dianggap ditinggalkan oleh hukum, dan apa yang terjadi ketika seseorang menemukan properti yang dicuri atau hilang dan bertindak sebagai juru sita secara tidak sengaja. Masalah-masalah ini dapat muncul dalam kasus pengadilan ketika pertanyaan tentang tanggung jawab diajukan, seperti misalnya jika seseorang menuntut seseorang karena gagal merawat properti dengan benar saat berada dalam tahanan.
Dalam pengaturan bisnis formal, kontrak ditandatangani untuk menjelaskan hak dan tanggung jawab kedua belah pihak. Dianjurkan untuk membaca kontrak dengan hati-hati untuk memastikan bahwa mereka dipahami. Dalam contoh mekanik di atas, misalnya, mekanik dapat menjamin keamanan dan keselamatan kendaraan, tetapi tidak akan memberikan jaminan tersebut untuk benda-benda yang tertinggal di dalam kendaraan. Penting untuk memahami di mana letak tanggung jawab sehingga seorang juru sita mengetahui apa yang dapat dilakukan dan apa yang harus dilakukan jika terjadi masalah.