Seorang jurnalis foto menggunakan gambar, bukan kata-kata untuk menceritakan sebuah cerita. Wartawan jenis ini memiliki mata profesional yang terampil yang mampu menafsirkan suatu peristiwa atau subjek dan mengkomunikasikan makna melalui foto. Seorang jurnalis foto juga dapat menggunakan kata-kata untuk membantu menceritakan gambar yang telah diambilnya.
Majalah, surat kabar, dan buku semuanya dapat memanfaatkan karya seorang jurnalis foto. Terkadang, seluruh buku didedikasikan untuk karya fotografer tertentu. Bukan hal yang aneh jika seorang jurnalis foto mengadakan pameran karyanya. Banyak jurnalis foto berspesialisasi dalam bidang tertentu, seperti potret, perang, selebriti, atau peristiwa dunia. Foto-foto itu sendiri harus layak diberitakan, karena begitulah cara mayoritas jurnalis foto mencari nafkah.
Ada sejumlah besar area kerja yang tersedia bagi jurnalis foto, termasuk media cetak, televisi, dan Internet. Jika seseorang cukup berbakat, seseorang dapat meminta bayaran yang besar untuk pekerjaannya. Foto-foto yang sulit didapat, seperti yang diambil di zona perang yang berbahaya, sangat diminati.
Wartawan foto biasanya bersemangat tentang pekerjaannya. Foto jurnalistik dianggap oleh banyak orang sebagai seni. Fotografer-fotografer ini sangat terlatih dan mampu melihat gambar yang mungkin dilewatkan begitu saja oleh mata yang tidak terlatih atau tidak berbakat. Mereka juga harus memiliki kepekaan waktu yang baik dan perhatian yang besar terhadap detail.
Sebagian besar pekerjaan yang dilakukan oleh jurnalis foto adalah pekerjaan lepas. Persaingan di bidang ini sangat ketat, sehingga pelatihan biasanya penting. Banyak jurnalis foto memiliki beberapa bentuk fotografi atau gelar media. Mereka mungkin beralih bekerja di agen foto atau bekerja sebagai fotografer untuk surat kabar atau majalah lokal.
Aspek teknis foto jurnalistik telah berubah dalam beberapa tahun terakhir. Fotografi digital telah menjadi lebih populer, meskipun hards tetap mempertahankan bahwa fotografi 35mm lebih unggul. Dengan fotografi digital, gambar dapat diambil dan kemudian dikirim melalui email untuk dipublikasikan hampir secara instan.
Foto jurnalistik dipandang oleh beberapa orang sebagai karier yang sangat menggairahkan. Bepergian ke lokasi eksotis untuk mengambil gambar yang sempurna terdengar sangat glamor. Namun, foto jurnalistik bisa menjadi pekerjaan yang sangat sulit, dan orang yang memilihnya sebagai karier harus berdedikasi. Tidak ada jaminan bagi pemula bahwa karyanya akan dibeli. Jamnya bisa panjang dan tidak teratur, dan gaji entry-level hanya sekitar 15,000 dolar AS (USD).
Apakah seorang jurnalis foto mapan atau trainee, seseorang memiliki kesempatan untuk mengubah cara orang melihat dunia. Ada juga kesempatan untuk menunjukkan gambar dan gambar yang belum pernah ditampilkan sebelumnya. Seperti banyak karir artistik lainnya, penghargaan jurnalisme fotografi mungkin tidak semuanya berupa uang.