Apa itu Jupiter Panas?

“Jupiter Panas” adalah istilah yang digunakan para astronom untuk merujuk pada raksasa gas ekstrasurya besar – dekat atau lebih besar dari Jupiter – yang mengorbit dalam jarak sekitar 0.05 AU (satuan astronomi, atau jarak Bumi-Matahari) dari bintang asal mereka, sekitar seperdelapan. jarak antara Merkurius dan Matahari, atau kurang dari sekitar 9 juta kilometer (6 juta mil). Pada jarak yang begitu dekat dengan matahari, planet-planet ini dapat memiliki suhu permukaan 1300 derajat F (700 derajat C) atau lebih, menghasilkan angin secepat 6,000 mph (9,600 kph). Planet ekstrasurya yang dikonfirmasi dengan status Jupiter Panas termasuk HD 189733 b (63 tahun cahaya jauh), HD 209458 b (“Osiris”, 150 tahun cahaya jauh), dan 51 Pegasi b (“Bellerophon”, 50 tahun cahaya jauh, prototipe Jupiter Panas dan planet pertama yang ditemukan mengorbit bintang mirip Matahari).

Seperti kelas planet lain seperti planet berbatu dan raksasa gas, planet Jupiter Panas memiliki beberapa kesamaan karakteristik. Pertama-tama, mereka memiliki peluang tinggi untuk mentransmisikan bintang mereka, yaitu lewat di depannya, membuat pengamatan mereka lebih mudah dari perspektif para astronom di Bumi. Transit ini diamati sebagai fluktuasi sesaat dan sistematis dalam output bintang.

Kedua, karena planet-planet Jupiter Panas sangat panas, kepadatannya lebih rendah dan ukurannya lebih besar daripada jika mereka terletak lebih jauh, seperti planet kita sendiri, Jupiter. Ini berarti bahwa, tidak seperti Bumi, yang memiliki atmosfer yang tepat, Jupiter Panas memiliki atmosfer tipis yang secara bertahap memudar daripada memiliki batas yang tajam. Hal ini dapat membuat penentuan ukurannya dari data transit menjadi sulit.

Planet Jupiter panas memiliki dua karakteristik umum lainnya: kemungkinan pembentukan lebih jauh dari bintangnya daripada saat ini, dan orbit eksentrisitas rendah. Seperti Jupiter kita, planet-planet ini terbentuk lebih jauh dari bintangnya, di mana ada lebih banyak materi yang tersedia, dan perlahan-lahan bermigrasi ke dalam karena orbit yang tidak stabil selama miliaran tahun. Lokasi mereka di dekat bintang adalah salah satu alasan utama mengapa mereka lebih mudah dikenali — planet besar yang terletak jauh dari bintangnya lebih sulit dideteksi karena jarang transit di bintang asalnya.

Jupiter panas juga memiliki orbit eksentrisitas rendah, yang berarti orbitnya sangat melingkar. Selanjutnya, mereka terkunci secara pasang surut ke bintang asal mereka, yang berarti bahwa satu wajah planet ini mengalami siang abadi dan malam abadi lainnya. Perbedaan suhu ini menciptakan angin kencang yang mendistribusikan sebagian panas dari sisi siang ke sisi malam.

Meskipun kami hanya menemukan beberapa Jupiter Panas sejauh ini, banyak astronom menduga kami akan menemukan lebih banyak lagi selama beberapa dekade mendatang, karena peralatan astronomi kami menjadi lebih sensitif.