Apa itu Juniper Berries?

Juniper berry adalah kerucut semak cemara yang berevolusi secara unik dalam genus Juniper. Sisik kerucut ini telah berevolusi menjadi lapisan berdaging yang menyebabkan kerucut terlihat seperti buah beri saat matang. Manusia secara historis memiliki sejumlah kegunaan untuk “berry” ini, baik sebagai bahan obat dan sumber penyedap rasa. Rasa khas gin, misalnya, berasal dari mereka, dan mereka digunakan dalam berbagai campuran rempah-rempah seperti campuran rempah-rempah klasik dalam makanan Alsatian.

Juniper adalah semak cemara yang ditemukan di zona beriklim Eropa dan Amerika Utara. Tidak semua juniper menghasilkan buah beri yang dapat digunakan, tetapi mereka yang menghasilkan kerucut dengan rasa asam dan resin yang khas. Penggunaan juniper berry paling awal yang tercatat tampaknya terjadi di Yunani Kuno, ketika kerucut diberikan kepada atlet sebagai pengobatan. Orang Mesir Kuno juga menggunakannya, sebagai bukti di makam dan di lukisan dinding.

Orang Belanda adalah orang pertama yang menggunakan buah juniper dalam alkohol ketika mereka membuat gin, meskipun semangat ini awalnya dimaksudkan sebagai pengobatan, bukan minuman rekreasi. Alkohol biji-bijian dalam gin pada awalnya digunakan sebagai media suspensi untuk juniper yang bermanfaat, dan orang-orang mengembangkan rasa untuk formula medis khusus ini. Orang Belanda percaya bahwa buah beri mempromosikan persendian yang sehat, dan mereka juga menggunakannya sebagai perangsang nafsu makan.

Juniper berry sebenarnya memiliki satu sifat medis yang sangat berguna: mereka bertindak sebagai diuretik. Mereka sering dimasukkan dalam campuran herbal yang dimaksudkan untuk membersihkan ginjal dan hati, karena membantu membuang racun dari tubuh. Perhatian harus diambil ketika mengkonsumsi buah, bagaimanapun, karena mereka telah terbukti menginduksi persalinan; wanita hamil jelas harus menghindari gin karena alkohol, tetapi mereka juga harus menghindari formula herbal dengan juniper.

Dalam memasak, buah juniper digunakan untuk menambahkan rasa uniknya pada daging dan hidangan lainnya. Orang Skandinavia sering menggunakannya dalam campuran acar, karena buah beri memiliki rasa “jernih” yang menurut banyak orang cukup menyenangkan. Sebelum menggunakan buah beri dalam memasak, buah tersebut harus dihancurkan ringan untuk melepaskan rasanya, karena sisik luar kerucut tidak terlalu beraroma. Kerucut tersedia dalam bentuk segar dan kering; yang segar memiliki rasa yang lebih tegas, dan lebih disukai, jika tersedia.