Apa itu Jeruk Nipis?

Kata “jeruk nipis” digunakan untuk merujuk pada sekelompok besar buah jeruk hijau dengan rasa asam yang kuat. Semua jeruk nipis termasuk dalam genus jeruk, dan tampaknya berasal dari Asia Tenggara, bersama dengan banyak anggota lain dari kelompok jeruk. Jeruk nipis populer di banyak masakan, seperti makanan Thailand dan Meksiko. Mereka juga digunakan untuk membuat minuman campuran, karena rasa asam sering berinteraksi dengan baik dengan alkohol. Sebagian besar toko grosir menjual jeruk nipis, dan air jeruk nipis murni juga tersedia di banyak tempat.

Sebuah pohon jeruk dapat bervariasi dalam ukuran, tergantung pada spesies. Sebagai aturan umum, pohon jeruk nipis memiliki aromatik, daun hijau kasar dan kelompok kecil bunga putih yang harum. Buahnya tetap hijau saat matang, meskipun beberapa spesies seperti jeruk nipis memperoleh semburat kekuningan. Setelah dipanen, jeruk nipis dapat disimpan di lemari es selama kurang lebih 10 hari, atau dapat dibuat jus agar sarinya dapat dipertahankan.

Kata buahnya berasal dari bahasa Arab limah, yang berhubungan dengan “lemon.” Jeruk nipis juga terkait dengan “limey,” bahasa gaul klasik untuk “pelaut.” Buah-buahan kecil dikemas dengan vitamin C, menjadikannya antiscorbutic yang sangat baik. Pelaut mengkonsumsi buah saat bepergian untuk mencegah timbulnya penyakit kudis, dan jeruk nipis menjadi terkait erat dengan kehidupan melaut.

Seperti banyak anggota keluarga jeruk, jeruk nipis tidak tahan dingin. Mereka juga membutuhkan cuaca hangat untuk matang, dan sebagai aturan umum pohon jeruk nipis hanya ditemukan di daerah tropis dan subtropis di dunia. Mereka dapat ditanam secara hias di daerah lain seperti zona beriklim sedang, selama tukang kebun memiliki akses ke rumah kaca. Di bawah kondisi pertumbuhan yang kurang optimal ini, pohon jeruk mungkin tidak menghasilkan buah.

Banyak konsumen yang akrab dengan jeruk nipis Persia, Citrus latifolia, juga dikenal sebagai jeruk nipis Tahiti atau jeruk nipis Bears. Jeruk nipis Persia dibudidayakan secara luas untuk penggunaan komersial, dan memiliki rasa yang lebih ringan dan kulit yang lebih tebal. Kulitnya yang tebal membantu menjaga jeruk nipis Persia stabil melalui pengiriman dan penyimpanan, menjadikannya pilihan yang baik untuk budidaya komersial. Jeruk nipis yang lebih kecil adalah varietas populer lainnya, dengan kulit tipis dan rasa yang kuat yang sangat populer di pai jeruk nipis.

Dalam masakan Asia, terutama di Thailand, banyak juru masak menggunakan jeruk purut, Citrus hystrix. Jeruk purut memiliki daun beraroma dan aromatik yang digunakan dalam memasak bersama dengan buah-buahan kecil. Ada bermacam-macam kultivar jeruk nipis lainnya, termasuk limequat, persilangan antara jeruk nipis dan kumquat.