Jeruk mandarin adalah buah jeruk asli Asia Tenggara. Buah-buahan dihargai di seluruh dunia karena kulitnya yang mudah dihilangkan dan rasanya yang manis dan pedas. Beberapa daerah adalah produsen utama jeruk mandarin, termasuk negara bagian Amerika Selatan, beberapa negara Mediterania, dan Meksiko. Buah-buahan tersedia dalam bentuk segar selama musim di sebagian besar pasar, dan dalam kaleng sepanjang tahun.
Nama ilmiah untuk jeruk adalah Citrus reticulata, referensi ke segmen mandarin klasik yang mudah dipisahkan. Sejumlah kultivar dikelompokkan di bawah julukan khusus ini, termasuk jeruk keprok, clementine, dan satsuma. Semua buah jeruk ini memiliki karakteristik kulit yang tipis, mudah dikupas, dan segmen yang mudah dibagi. Pohon jeruk yang selalu hijau dapat tumbuh hingga 25 kaki (tujuh setengah meter), dan menghasilkan dedaunan hijau mengkilap yang khas dengan bunga putih beraroma manis.
Akar jeruk mandarin tampaknya terletak di Cina dan Asia Tenggara, di mana buah ini telah dibiakkan dan dibudidayakan selama berabad-abad. Buah-buahan diberi nama untuk jubah oranye yang kaya dari orang Mandarin, pejabat pengadilan tingkat tinggi dalam budaya Tiongkok klasik. Warna buah-buahan sangat mirip dengan jubah, dan buah-buahan secara tradisional disediakan untuk konsumsi eselon atas masyarakat. Beberapa kultivar sangat terkenal, termasuk mikan atau satsuma. Jepang menyempurnakan budidaya satsuma ke bentuk seni sepanjang Abad Pertengahan, akhirnya memperkenalkan kembali buah ke Cina.
Jeruk diperkenalkan ke Barat pada tahun 1805, ketika pohon spesimen diimpor ke Inggris dari Cina. Pada pertengahan 1800-an, jeruk mandarin ditanam di Mediterania, dan beberapa konsumen juga telah diperkenalkan ke jeruk keprok dari Maroko. Di Amerika Serikat, mandarin dibudidayakan sejak tahun 1850, ketika contoh dibawa ke Selatan dari Cina. Budidaya buah-buahan dengan cepat meledak, dan jeruk mandarin mendapatkan titik lemah di hati banyak konsumen.
Tidak seperti beberapa anggota keluarga jeruk lainnya, jeruk mandarin tidak dijus secara rutin. Itu dimakan begitu saja, ditambahkan ke salad buah, dan dimasukkan ke dalam selai dan makanan yang diawetkan serupa. Mandarin kalengan sering digunakan dalam makanan penutup, karena proses pengalengan sering kali mencakup penggunaan sirup pemanis yang meningkatkan rasa manis alami dari mandarin. Jeruk mandarin cenderung kurang asam daripada kerabat jeruk mereka, membuatnya populer di kalangan konsumen dari segala usia, dan orang sering menganggapnya lebih mudah untuk dimakan karena kulitnya yang longgar.