Japanning adalah teknik pernis yang dimaksudkan untuk meniru pernis yang diproduksi secara tradisional di Jepang dan negara-negara Asia lainnya. Sejumlah permukaan dapat dijepang, mulai dari kotak tembakau hingga meja, dan teknik pernis ini menikmati periode popularitas yang luar biasa, terutama pada abad ke-18. Banyak contoh indah dari potongan-potongan jepang dapat dilihat dipajang di museum-museum Eropa dan dalam koleksi pribadi, dan beberapa perusahaan terus memproduksi potongan-potongan dengan gaya ini, meskipun mungkin tidak selalu disebut sebagai jepangning.
Seni japanning muncul pada abad ke-17, ketika orang Eropa mulai terpikat oleh pernis halus yang keluar dari Jepang, Cina, dan India. Beberapa perusahaan bereksperimen dengan berbagai pernis dan pernis sebelum memproduksi pernis hitam tebal dengan dasar resin yang akan mengeras menjadi kilau cemerlang bila ditangani dengan benar. Pada satu titik, potongan yang dilapisi pernis ini dikenal sebagai “Indiawork”, tetapi “jepang” untuk menggambarkan gaya ini sebagai gantinya.
Paling klasik, sepotong jepang benar-benar tertutup pernis hitam kaya yang dapat didekorasi dengan desain yang dicat dengan warna lain. Cat emas atau daun emas biasanya digunakan sebagai warna aksen pada potongan-potongan jepang; emas menonjol dengan indah di antara hitam untuk menciptakan tampilan yang kaya. Potongan Jepang juga dapat menggunakan warna merah, biru, atau warna lain sebagai dasar selain hitam klasik. Dimungkinkan juga untuk menemukan potongan dengan beberapa warna dasar, seperti hitam di luar kotak dan merah di dalam.
Perusahaan Eropa membuat meja, kursi, kotak, nampan, kotak tembakau, dan berbagai macam barang lainnya. Ketika pekerjaan dilakukan dengan baik, potongan jepang bisa sangat tahan lama, dan orang hampir bisa menganggap barang jepang sebagai bentuk awal dari plastik. Enamel dapat dipoles hingga berkilau tinggi, dan sering kali cukup tahan benturan, meskipun pada akhirnya akan retak atau aus dengan penggunaan yang keras. Ornamen Jepang sangat populer di banyak ruang tamu abad ke-18, dan didekorasi secara klasik dengan motif Asia.
Alat-alat untuk japanning dijual di beberapa toko kerajinan, bersama dengan benda-benda seperti stensil untuk menerapkan pola dan desain pada potongan-potongan jepang yang sudah jadi. Japanning membutuhkan kesabaran, karena pernis harus diterapkan dalam beberapa lapisan dan harus dibiarkan kering sepenuhnya sebelum lebih banyak lapisan dapat diterapkan. Penting juga untuk bekerja di tempat yang bersih dan kering tanpa debu, karena sedikit debu dapat merusak lapisan akhir dari bagian yang dipernis.