Apa itu Jamur Reishi?

Jamur reishi adalah jenis jamur yang tumbuh secara alami di hutan Jepang dan China. Beberapa orang menggunakannya sebagai bentuk pengobatan alternatif untuk mengobati berbagai penyakit. Jamur juga kadang-kadang disebut ling chi, ling zhi, atau jamur keabadian. Ada enam jenis jamur reishi, namun, reishi merah paling sering digunakan dalam pengobatan herbal, karena dilaporkan paling manjur.

Reishi memiliki rasa pahit yang tidak menyenangkan. Meskipun demikian, beberapa orang menambahkan jamur reishi bubuk ke kopi, teh, atau sup untuk manfaat kesehatan. Jamur reishi juga tersedia di toko kesehatan alami, dalam bentuk kapsul atau ekstrak.

Ada banyak penyakit yang konon bisa disembuhkan oleh jamur reishi. Reishi sering diambil untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh, terutama pada pasien dengan kanker atau human immunodeficiency virus (HIV). Ini juga dapat diambil untuk menurunkan tekanan darah, melawan kelelahan, dan menangkal infeksi virus. Beberapa pasien meminumnya untuk mencegah penyakit kardiovaskular, menurunkan kolesterol, dan mengurangi peradangan. Reishi bahkan dapat diambil untuk meredakan kecemasan dan insomnia, serta untuk menenangkan reaksi alergi.

Jamur ini dianggap sebagai pengobatan alternatif, bukan pengobatan tradisional yang diterima oleh dokter umum. Karena itu, tidak ada dosis standar untuk jamur reishi. Orang harus mendiskusikan dosis yang dapat diterima dengan dokter sebelum menggunakannya, terutama jika mereka memiliki kondisi medis.

Reishi berpotensi menyebabkan beberapa efek samping, yang mungkin lebih parah jika ramuan tersebut digunakan dalam dosis besar untuk jangka waktu yang lama. Efek ini dapat mencakup sakit perut, tinja berdarah, dan mimisan. Beberapa orang mungkin mengalami mulut kering, tenggorokan, dan saluran hidung, serta gatal. Pasien juga mungkin mengalami reaksi alergi dari menghirup spora tanaman. Ruam juga dapat muncul dari minum anggur reishi.

Keamanan menggunakan jamur reishi saat hamil atau menyusui tidak diketahui. Wanita harus menghindari menggunakan ramuan ini dalam keadaan ini. Selain itu, orang dengan tekanan darah rendah harus menghindari reishi, karena dapat menyebabkan tekanan turun ke tingkat yang terlalu rendah. Orang dengan trombositopenia, gangguan pembekuan darah, mungkin berisiko lebih tinggi mengalami pendarahan saat menggunakan reishi.

Beberapa interaksi obat juga dapat terjadi dengan ramuan ini. Ini dapat berinteraksi dengan obat untuk tekanan darah tinggi, antikoagulan, dan imunosupresan. Reishi juga dapat mengganggu obat kemoterapi. Sebelum mengonsumsi jamur reishi atau obat herbal lainnya, pasien harus selalu berkonsultasi dengan dokter.