Jam tangan monitor detak jantung adalah alat yang dirancang untuk menentukan detak jantung pengguna saat berolahraga. Ini terlihat seperti jam tangan penunjuk waktu biasa, dan sebagian besar memiliki fitur tambahan selain pemantauan detak jantung seperti jam atau stopwatch, antara lain. Jam tangan pemantau detak jantung adalah cara terbaik untuk memantau kebugaran fisik, menentukan apakah seseorang berolahraga di zona detak jantung target, dan tetap aman saat berolahraga.
Jam tangan monitor detak jantung dapat dirancang dengan salah satu dari dua cara. Jenis pertama dari monitor detak jantung hanyalah sebuah jam tangan tanpa aksesoris tambahan; pengguna harus berhenti dan meletakkan jarinya di jam tangan untuk menentukan detak jantung. Desain ini adalah yang paling sederhana dan paling murah, tetapi mungkin tidak sepenuhnya akurat. Ini juga mengharuskan pengguna untuk berhenti berolahraga untuk memeriksa detak jantung, yang mungkin tidak selalu ideal. Saat memilih jenis jam tangan monitor detak jantung ini, cari yang memiliki tombol besar yang mudah ditekan dengan jari yang berkeringat.
Jenis kedua dari jam tangan monitor detak jantung juga termasuk tali dada, yang sering dihubungkan secara nirkabel ke jam tangan. Tali dada memantau detak jantung secara konsisten saat berolahraga, biasanya memberikan hasil yang sangat akurat, yang kemudian ditampilkan di jam tangan. Desain monitor detak jantung ini lebih mahal, tetapi merupakan pilihan yang lebih baik untuk atlet atau mereka yang sering berolahraga dan pada intensitas yang lebih tinggi. Kedua jenis monitor tersebut harus memiliki tampilan dengan angka besar yang mudah dibaca.
Selain kemampuan penunjuk waktu dan tampilan detak jantungnya, arloji monitor detak jantung juga dapat terhubung ke komputer dan mentransfer pembacaan ke dalamnya. Pengguna kemudian dapat melihat detak jantung pada berbagai hari, serta melacak peningkatan, atau bahkan mencetak hasil untuk diberikan kepada dokter. Selain itu, jam tangan mereka juga dapat melacak kalori yang terbakar jika pengguna memasukkan berat badan dan usianya terlebih dahulu. Beberapa mungkin juga dapat memberi tahu pengguna jika dia berada di “zona” detak jantung tertentu.
Zona sering mengacu pada persentase di mana seseorang berolahraga. Misalnya, detak jantung maksimum dianggap 220 dikurangi usia orang tersebut; jadi, untuk usia 20 tahun, detak jantung maksimum adalah 200. Berolahraga pada 50 persen dari target detak jantung itu, misalnya, berarti detak jantung akan berkisar sekitar 100 detak per menit. Berolahraga pada 80 persen, detak jantung harus sekitar 160. Menentukan detak jantung seperti ini adalah cara terbaik untuk menjaga tubuh dalam zona detak jantung yang tepat, untuk menghindari detak jantung tinggi yang berbahaya, serta menyesuaikan latihan untuk menurunkan berat badan atau kebugaran jasmani saja.