Jam kakek memiliki muka jam, bandul, dan pemberat yang tertutup dalam kotak kayu tipis dan tinggi yang berdiri sendiri. Jam ini juga dikenal dengan nama longcase clock, tall-case clock, dan floor clock. William Clement, seorang pembuat jam Inggris mengembangkan bentuk jam longcase pada tahun 1670. Nama untuk jenis jam ini diperkirakan berasal dari lagu tahun 1875, My Grandfather’s Clock, oleh Henry Clay Work.
Jam kakek yang khas tingginya sekitar 6 kaki (1.8 m) hingga 8 kaki (2.4 m). Bagian kayu dari jam yang membungkus muka jam disebut kap mesin, atau kap mesin. Seringkali, kap jam memiliki ukiran yang rumit seperti gelendong. Jenis kayu yang digunakan untuk jam ini bervariasi, tetapi kayu ek dan mahoni adalah kayu yang paling populer digunakan untuk membuat jam antik.
Jam kakek antik biasanya memiliki pelat jam yang dicat atau kuningan, dan beberapa memiliki motif bulan atau kapal roket. Jam-jam ini adalah jam yang mencolok, karena mereka menyerang waktu setiap jam atau bagian dari setiap jam. Lonceng berdering untuk mengumumkan waktu. Hanya beberapa jam antik yang dibuat dengan lonceng musik atau buluh untuk memberi mereka suara seperti organ.
Jam kakek mungkin memiliki dial fase bulan yang ditandai dengan dua bulan yang dilukis pada dial. Dial fase bulan bekerja sama seperti jarum jam. Jarum menit bergerak satu putaran per jam dan jarum jam bergerak satu putaran setiap 12 jam. Dial fase bulan bergerak pada satu putaran setiap 56 hari karena siklus bulan adalah 28 hari.
Jam kakek antik biasanya memiliki gerakan delapan hari atau 30 jam. Sebagian besar jam delapan hari dililit dengan kunci dan memiliki dua lubang belitan. Pemberat yang membuat jam berdentang terletak di sebelah kiri bagian depan jam, sedangkan pemberat yang membuat jam terus bergerak dan memberitahukan waktu ada di sebelah kanan bagian depan jam. Bobot juga memberikan energi bagi jarum jam untuk berputar.
Gerakan 30 jam pada beberapa jam kakek dililit oleh rantai atau tali dan bukan kunci seperti pada gerakan delapan hari. Gerakan 30 jam hanya memiliki beban yang menjalankan jam dan menyebabkan jam berdentang. Biasanya, varietas 30 hari harganya lebih murah daripada tipe 8 hari.
Jam bandul seperti jam kakek pertama kali digunakan pada tahun 1656 dan merupakan jam pertama yang akurat. Pendulum membantu menjaga jam berjalan akurat. Christiaan Huygens, seorang astronom Belanda, menyarankan pada tahun 1600-an bahwa pendulum dapat digunakan untuk membuat jam yang lebih akurat. Sebuah bandul pada sebuah jam, terutama yang sangat besar, dapat berayun setiap dua detik sekali, sedangkan bandul pada sebuah jam dinding dapat berayun setiap detik dan bandul pada sebuah jam kukuk dapat berayun dua kali setiap detik.