Apa itu IPS?

IPS, atau sistem tenaga terintegrasi, hanyalah sebuah metode untuk memastikan bahwa catu daya yang dibutuhkan untuk menjaga tempat bisnis tetap berfungsi jika terjadi masalah dengan sumber energi utama. Dengan begitu banyak lingkungan rumah dan kerja kita yang bergantung pada pasokan listrik yang stabil, tidak mengherankan jika konsep IPS telah berubah dari ide yang bagus menjadi ide yang esensial. Berikut adalah beberapa latar belakang tentang konsep IPS dan berapa banyak perusahaan yang memilih untuk menerapkan prosedur catu daya cadangan mereka hari ini.

Rencana dan prosedur IPS bukanlah hal baru. Sejak tahun 1940-an, fasilitas manufaktur mengandalkan pembangkit listrik cadangan yang dapat dijalankan dengan generator gas jika terjadi kegagalan daya besar-besaran. Rumah sakit juga telah beroperasi dengan program pemulihan bencana lengkap yang akan memastikan daya untuk semua fungsi vital, seperti oksigen untuk pasien dan daya yang cukup untuk menjaga ruang operasi tetap dalam krisis.

Yang berbeda saat ini adalah bahwa strategi IPS menjadi lebih canggih seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan akan opsi IPS yang lebih andal menjadi perlu. Di mana dulu generator gas diperlukan untuk memberi daya pada pembangkit listrik kecil, banyak organisasi sekarang dapat menggunakan cadangan baterai kompak sebagai bagian dari prosedur eskalasi IPS.

Dalam telepon, segala sesuatu mulai dari stasiun sakelar hingga pusat penghubung akan menggunakan cadangan baterai canggih yang dapat bertahan lebih dari dua belas jam sebelum kehilangan daya. Banyak paket IPS masih akan menyertakan cadangan generator juga, biasanya sebagai alternatif ketiga jika tampaknya cadangan baterai akan gagal. Lebih sering, bisnis mulai memasukkan panel surya dan penyimpanan baterai sebagai bagian dari arahan IPS keseluruhan untuk organisasi.

Di tahun-tahun sebelumnya, rencana IPS tidak perlu dikembangkan untuk banyak bisnis, terutama yang tidak bergantung pada peralatan elektronik untuk menjalankan bisnis. Namun, hampir setiap bisnis menggunakan komputer dan berbagai perangkat yang membutuhkan sumber daya yang stabil agar dapat berfungsi. Organisasi yang pada suatu waktu dapat terus berfungsi dalam menghadapi pemadaman listrik, seperti bank, toko kelontong, dan sejumlah gerai ritel, harus memiliki semacam sumber daya agar dapat terus beroperasi.

Hilangnya data berharga sebagai akibat dari shutdown total dalam menghadapi pemadaman listrik dapat menghancurkan bisnis apa pun. Menyiapkan rencana IPS yang dapat diterapkan, termasuk prosedur eskalasi untuk menerapkan sumber daya cadangan, memastikan bahwa bahkan dalam menghadapi masalah jangka pendek dengan simpul di jaringan listrik nasional, kehidupan akan berjalan seperti biasa.