Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO) bagi perusahaan publik baru merupakan kesempatan pertama bagi investor publik untuk dapat membeli saham di perusahaan tersebut. IPO adalah saat yang sangat menyenangkan bagi perusahaan, dan IPO sering juga ditunggu-tunggu oleh publik investor.
Ada beberapa alasan mengapa perusahaan swasta mungkin ingin menjadi perusahaan publik. Dua alasan terbesar adalah untuk meningkatkan modal dan untuk memungkinkan investor atau pengusaha asli yang memulai perusahaan untuk menyadari keuntungan atas investasi dan waktu mereka. Perusahaan swasta adalah perusahaan di mana investasi atau kepemilikan terbatas pada individu atau organisasi tertentu. Perusahaan publik adalah perusahaan di mana setiap orang dapat berinvestasi dan memperoleh kepemilikan dengan membeli saham di bursa yang diperdagangkan secara publik.
Melakukan IPO adalah peristiwa besar dan menarik bagi perusahaan baru. IPO yang diterima dengan baik berarti bahwa perusahaan akan memiliki uang tunai untuk memajukan perkembangan dan pertumbuhannya. Ini juga biasanya berarti bahwa orang-orang yang memulai perusahaan menyadari beberapa keuntungan yang signifikan atas usaha mereka.
IPO membutuhkan banyak pekerjaan, mulai dari mengajukan dokumen yang diperlukan dengan badan pengatur dan menulis prospektus bagi calon investor hingga merancang dan menerapkan kampanye penjualan untuk penjualan saham perdana. Karena perusahaan juga perlu terus berfungsi dan menyelesaikan aktivitas normalnya, perusahaan keuangan biasanya dipekerjakan untuk melakukan pekerjaan ini. Perusahaan ini disebut sebagai perusahaan penjamin emisi untuk IPO. Untuk IPO yang sangat besar, pekerjaan bahkan dapat dibagi antara beberapa perusahaan penjamin emisi.
Publik investor biasanya bersemangat tentang IPO. Sulit untuk memahami mengapa, karena sebagian besar saham yang dijual selama IPO cenderung berkinerja buruk pada awalnya. Beberapa perusahaan juga tidak bertahan, jadi berinvestasi dalam IPO lebih berisiko dan biasanya kurang menguntungkan daripada berinvestasi di saham yang lebih mapan. Mungkin investor percaya dengan hype penjualan yang biasanya menyertai IPO. Mungkin mereka senang menjadi yang pertama memiliki potensi IBM atau Microsoft berikutnya.
Beberapa IPO melakukannya dengan sangat baik sejak awal, dan IPO inilah yang diingat. IPO yang gagal dengan cepat dilupakan, sementara kisah IPO yang sukses diceritakan kembali dan pengembaliannya sering dibesar-besarkan. Terkadang, berinvestasi itu seperti memancing, lebih hype daripada fakta.