Intoleransi kedelai adalah reaksi hipersensitif non-alergi terhadap kedelai. Menurut definisi, intoleransi kedelai tidak sama dengan alergi kedelai. Alergi makanan adalah respons sistem kekebalan yang secara khusus membutuhkan antibodi Imunoglobulin E (IgE), sedangkan intoleransi makanan disebabkan oleh ketidakmampuan untuk mencerna makanan tertentu dengan baik dan/atau menyerap nutrisi secara memadai.
Cukup banyak kontroversi seputar produk kedelai. Beberapa orang percaya bahwa kedelai adalah tanaman ajaib yang menyehatkan jantung dan kaya protein. Seiring dengan popularitasnya, kritik tentang manfaat diet kedelai semakin keras. Beberapa skeptis telah melangkah lebih jauh dengan mengatakan bahwa sistem pencernaan manusia itu sendiri tidak toleran terhadap kedelai.
Protein kedelai digunakan sebagai alternatif pengganti protein susu sapi pada susu formula untuk bayi dengan intoleransi susu. Sayangnya, banyak bayi yang diberi protein kedelai karena intoleransi susu mereka juga mengalami intoleransi protein kedelai. Oleh karena itu, protein kedelai tidak lagi direkomendasikan sebagai alternatif susu untuk bayi.
Intoleransi kedelai dapat menyebabkan masalah pencernaan, seperti kram, diare, mual atau muntah. Ini dapat menyebabkan masalah pernapasan, jantung berdebar-debar atau penurunan tekanan darah. Intoleransi kedelai dapat menyebabkan gatal-gatal, ruam dan pembengkakan pada leher atau wajah. Pembengkakan dapat mempengaruhi mata, bibir atau lidah. Reaksi parah terhadap intoleransi kedelai, seperti anafilaksis, sangat jarang terjadi.
Identifikasi intoleransi kedelai seringkali sulit. Reaksi fisiologis terhadap intoleransi kedelai mungkin membutuhkan waktu mulai dari 20 menit hingga 48 jam untuk muncul. Sulit untuk mengetahui makanan mana yang bertanggung jawab atas gejala tersebut, karena seseorang biasanya akan makan sebanyak enam kali makan yang berbeda selama periode waktu tersebut.
Setelah diidentifikasi, intoleransi kedelai cukup sederhana untuk diobati. Seperti semua alergi dan intoleransi makanan lainnya, kedelai harus dihilangkan dari makanan orang tersebut. Kedelai adalah salah satu bahan yang paling umum digunakan dalam makanan yang diproses di Amerika Serikat dan banyak negara lain. Seorang individu yang intoleransi kedelai harus sangat berhati-hati saat memeriksa label makanan.
Seseorang mungkin dapat mendiagnosis dirinya sendiri dengan intoleransi kedelai. Jika manifestasinya ringan, individu tersebut dapat menghilangkan kedelai dari makanannya dan melihat apakah hal tersebut dapat meredakan gejalanya. Biasanya, ada baiknya untuk berbicara dengan ahli gizi atau dokter profesional tentang gejala yang ada untuk menerima diagnosis yang tepat.