Apa itu Interval Post-Mortem?

Interval post-mortem adalah waktu yang telah berlalu antara saat seseorang meninggal dan saat tubuh diperiksa. Umumnya digunakan dalam penyelidikan pembunuhan, pengetahuan tentang interval post-mortem berguna untuk menentukan waktu kematian orang tersebut. Cara di mana ahli patologi dapat menghitung interval post-mortem termasuk identifikasi spesies serangga yang hidup di dalam tubuh, tingkat di mana tubuh seseorang telah membusuk, dan indikator lain seperti adanya rigor mortis.

Melalui studi dan penelitian selama bertahun-tahun, ahli patologi telah mampu mengembangkan grafik referensi untuk tingkat dekomposisi tubuh setelah kematian. Contohnya adalah rigor mortis, yang mengacu pada kekakuan sementara tubuh yang terjadi beberapa saat setelah kematian. Jika orang yang meninggal tidak dalam keadaan rigor mortis, dia berada pada tahap awal pembusukan, atau telah melewati tahap rigor mortis. Umumnya, menentukan interval post-mortem melibatkan beberapa tanda.

Rigor mortis, misalnya, dapat dinilai dalam hubungannya dengan suhu internal tubuh seseorang, umumnya hati. Saat pendinginan terjadi setelah kematian, suhu residu, bersama dengan rigor mortis, dapat memberikan gambaran yang relatif akurat kepada pemeriksa medis tentang interval post-mortem, dan oleh karena itu waktu kematian. Indikator utama lain dari waktu kematian adalah aktivitas serangga pada tubuh, yang berguna setelah rigor mortis berlalu. Tahapan siklus hidup serangga, dari telur hingga larva hingga dewasa, dapat membantu menentukan waktu serangga pertama kali menjajah tubuh.

Standar referensi ini tidak selalu tepat, karena ada banyak variabel pengganggu di bidang patologi. Lingkungan tempat tubuh seseorang berada dapat sangat bervariasi dalam faktor-faktor seperti suhu, kelembaban, dan keberadaan air. Selain karakteristik lokasi tubuh yang terjadi secara alami, faktor buatan manusia seperti jenis pakaian yang dikenakan orang tersebut juga dapat mempengaruhi tingkat pembusukan, dan mengganggu interpretasi interval post-mortem.

Menentukan interval post-mortem sangat berguna untuk investigasi kematian yang mencurigakan. Ini dapat membantu penyelidik mengetahui kapan terakhir kali orang tersebut terlihat, mencari tahu apa yang terjadi dalam waktu yang segera mengarah pada kematian, dan membenarkan atau melibatkan orang lain dalam kematian. Umumnya, identifikasi interval post-mortem bukanlah informasi yang berguna untuk pemeriksaan post-mortem bagi orang yang telah meninggal dalam keadaan yang tidak mencurigakan.