Apa itu Interferometer?

Interferometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur gelombang melalui pola interferensi. Interferometri adalah proses penggabungan dua gelombang sehingga dapat dipelajari perbedaan polanya. Bidang studi di mana interferometri digunakan adalah astronomi, fisika, optik, dan oseanografi.
Dalam astronomi, interferometer sebenarnya adalah dua atau lebih teleskop dan cermin yang bekerja bersama untuk menghasilkan gambar objek di luar angkasa dengan resolusi tinggi. Teleskop umumnya terletak ribuan mil terpisah. Prosesnya bekerja dengan mengatur jarak lensa cermin teleskop pada interval yang direncanakan. Cahaya dari luar atmosfer bumi memantul dari lensa seperti pada teleskop pemantul dan digabungkan menjadi interferometer sebagai gelombang radio. Gelombang radio kemudian diukur untuk menghasilkan gambar beresolusi tinggi.

Sebuah observatorium khusus yang dikenal sebagai Laser Interferometer Gravitational-Wave Observatory (LIGO) dikhususkan hanya untuk mendeteksi gelombang gravitasi. Observatorium ini menggunakan penelitiannya untuk mendeteksi peristiwa astronomi seperti ledakan sinar gamma dan kemungkinan tabrakan ke Bumi. Gelombang gravitasi dari supernova, lubang hitam, dan bintang neutron diamati dan diukur untuk penelitian dan pemahaman tentang bagaimana dan kapan mereka terbentuk.

Dalam fisika dan interferometri optik, serta astronomi, interferometer Michelson digunakan untuk mendeteksi gelombang gravitasi dan untuk menghasilkan demodulator penguncian fase diferensial optik (DPSK). Sebuah DPSK mengubah sinyal fase-kode menjadi sinyal intensitas-kode. Hal ini memungkinkan sinyal untuk diperkuat dan meningkatkan kualitas dan jumlah data yang dapat ditransmisikan.

Interferometer Michelson bekerja dengan mengatur dua cermin pada sudut 90 derajat. Cermin ketiga, sebagian-perak diatur di antara mereka pada sudut 45 derajat. Saat cahaya bergerak melalui cermin yang sebagian berwarna perak, cahaya itu membelah berkas cahaya dan setiap berkas mengambil jalur yang berbeda. Interferensi ini karena panjang gelombang yang terpisah diubah menjadi jalur panjang gelombang yang dideteksi oleh interferometer. Sinyal diperkuat saat kembali menyatu, yang meningkatkan kualitas transmisi.

Data interferometrik digunakan dalam oseanografi untuk menentukan status aktivitas kelautan. Interferometer mendeteksi panjang gelombang menggunakan algoritma yang dikenal sebagai algoritma pengambilan parametrik (PRA). PRA dapat menggunakan informasi yang dikumpulkan dari Along-Track Interferometric Synthetic Aperture Radar (AT-InSAR) dengan data angin dan mengubahnya menjadi informasi yang berguna untuk pusat cuaca. Informasi seperti ketinggian gelombang, panjang gelombang, dan arah gelombang sangat membantu dalam menentukan pola cuaca dan kemungkinan aktivitas dasar laut.