Apa itu Intelijen Angkatan Udara?

Intelijen Angkatan Udara adalah proses di mana divisi angkatan bersenjata Amerika Serikat (AS) yang dikenal sebagai Angkatan Udara mengumpulkan informasi tentang musuh, dan musuh potensial, negara-negara untuk lebih mempersiapkan atau menangani tindakan permusuhan dan perang. Tiga bidang utama pengumpulan intelijen yang ditangani oleh Angkatan Udara adalah di “udara, ruang angkasa, dan dunia maya” dan intelijen Angkatan Udara digunakan untuk lebih mempersiapkan para pejuang dan penasihat militer yang ingin mengendalikan ketiga wilayah tersebut. Hal ini sering dilakukan melalui pengumpulan informasi dengan sejumlah alat pengumpulan intelijen yang berbeda, kemudian menganalisis informasi tersebut untuk lebih memahami apa yang terjadi di dunia.

Badan Intelijen, Pengawasan, dan Pengintaian Angkatan Udara (ISR) adalah kelompok utama yang bertanggung jawab atas pengumpulan dan analisis intelijen dan informasi di Angkatan Udara. Terletak di Pangkalan Angkatan Udara Lackland di Texas, Badan ISR Angkatan Udara disebut Badan Intelijen Udara sebelum 2007. Badan ISR Angkatan Udara menggunakan sejumlah teknik, skuadron, dan sayap penerbangan yang berbeda untuk mengumpulkan informasi yang dianalisis sebagai Air Kecerdasan paksa.

Intelijen Angkatan Udara biasanya melibatkan analisis dan pemantauan tentang apa yang dilakukan, dipersiapkan, atau mampu dilakukan oleh negara-negara di luar AS, atau yang mampu terkait dengan upaya udara, ruang angkasa, dan dunia maya. Ini dapat mencakup informasi dan analisis medan perang untuk membantu cabang lain dari angkatan bersenjata AS dalam pertempuran, melihat pangkalan udara negara asing untuk mengawasi gerakan agresif, dan memantau kemampuan senjata negara lain. Pesawat mata-mata Angkatan Udara sering digunakan untuk mendapatkan perspektif mata burung dari medan perang, untuk membantu unit darat untuk lebih memahami gerakan atau posisi pejuang musuh.

Intelijen ini juga dapat digunakan untuk kemudian secara langsung membantu kombatan darat dengan memberikan serangan udara terhadap target darat yang mungkin melibatkan pasukan AS lainnya. Deteksi dini perilaku yang berpotensi agresif dari negara lain juga dapat diperoleh melalui intelijen Angkatan Udara untuk merencanakan serangan balik atau mengawasi permusuhan yang berkelanjutan. Jenis informasi ini sering digunakan dalam menasihati anggota pemerintah dalam mempertimbangkan tindakan militer atau langkah-langkah diplomatik menuju resolusi.

Demikian pula, intelijen Angkatan Udara dapat digunakan untuk memantau potensi pengembangan atau penyebaran senjata oleh negara lain. Informasi ini sering digunakan dalam negosiasi dengan negara-negara tersebut untuk perlucutan senjata atau perjanjian serupa untuk menetralisir stok senjata. Dengan cara ini, intelijen Angkatan Udara dapat digunakan untuk mencegah atau mengubah situasi yang berpotensi merusak menuju penyelesaian yang lebih damai.