Apa itu Integritas Basis Data?

Integritas basis data adalah praktik untuk memastikan bahwa data yang disimpan dalam basis data akurat, konsisten, dan bebas dari kesalahan. Sedikit kesalahan ejaan atau pengulangan informasi dapat menyebabkan masalah besar untuk database, sehingga integritas database dianggap serius. Tiga pendukung integritas adalah integritas entitas, integritas domain, dan integritas referensial. Bersamaan dengan ketiganya, normalisasi dan pemeriksaan kesalahan diterapkan untuk lebih memastikan integritas. Sebagian besar proses ini otomatis, tetapi administrator sering juga memeriksa secara manual untuk memastikan tidak ada kesalahan yang terjadi dalam database.

Ketika seorang administrator ingin menambah, mengubah atau menghapus informasi dari database, integritas database harus diperiksa terlebih dahulu. Penyertaan, atau perubahan, informasi apa pun dapat menjadi bencana, karena data mungkin memiliki efek luas pada tabel dan bagian lain dari database. Untuk mengurangi kemungkinan ini, dan untuk menjaga agar informasi yang sudah ada di database tetap akurat, integritas selalu diperiksa sebelum perubahan apa pun dapat dilakukan.

Integritas entitas adalah batasan pertama untuk integritas database. Ini memeriksa tabel yang ingin digunakan oleh administrator dan melihat nama baris. Jika baris dalam tabel yang sama memiliki nama yang sama, ini menciptakan informasi yang berlebihan, yang membingungkan database.

Berikutnya adalah integritas domain. Ini memeriksa tipe data yang ditambahkan secara konsisten ke tabel atau bagian dan memastikan data baru sesuai dengan tipe data tersebut. Misalnya, jika tabel ditentukan untuk hanya menampung tanggal dan seseorang mencoba memasukkan kata, maka proses integritas domain akan mengingatkan administrator tentang kesalahan konsistensi. Ini karena tabel hanya dimaksudkan untuk menangani tanggal, sehingga memiliki kata akan mengacaukan pemrosesan reguler dan dapat menyebabkan kesalahan di masa mendatang.

Kendala ketiga dalam integritas database adalah integritas referensial. Tabel dalam database jarang sendirian — tabel lain sering mereferensikannya dan mereferensikan tabel lain. Jika administrator memerintahkan satu tabel untuk mereferensikan tabel lainnya, tetapi tabel kedua salah eja atau tidak ada, hal ini menyebabkan kesalahan pemrosesan. Pemeriksaan integritas referensial untuk memastikan semua referensi valid.

Selain ketiga masalah integritas ini, aturan normalisasi dan pemeriksaan kesalahan juga diterapkan untuk integritas basis data yang sebenarnya. Normalisasi mencari informasi yang berlebihan dan tabel panjang yang tidak perlu, menghilangkan redundansi dan mengubah tabel panjang menjadi beberapa tabel pendek, masing-masing. Pemeriksaan kesalahan menganalisis database untuk kemungkinan kesalahan lainnya dan memastikan semua data valid.