Di seluruh dunia, hampir setiap negara industri memiliki lembaga nanoteknologi. Tujuan utama dari lembaga-lembaga ini adalah untuk menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk mengembangkan dan mempromosikan nanoteknologi. Lembaga-lembaga ini berfokus pada penelitian, dengan pendanaan dari berbagai sumber publik dan swasta.
Ada tiga jenis staf di institut nanoteknologi: pengajar, staf pendukung, dan penelitian. Peran mengajar bervariasi menurut lembaga, dengan beberapa membentuk hubungan dekat dengan universitas atau perguruan tinggi setempat. Sebagai imbalan atas akses ke sumber daya bersama, beberapa mata kuliah diajarkan oleh peneliti terkemuka kepada mahasiswa program nanoteknologi tingkat pascasarjana. Jenis pengaturan timbal balik ini memiliki manfaat bagi kedua institusi, baik dari sudut pandang keuangan maupun organisasi.
Staf pendukung biasanya adalah staf administrasi, yang bertanggung jawab atas pengelolaan fasilitas, akuntansi, sumber daya manusia, dan layanan terkait. Asisten laboratorium, manajer, dan koordinator juga dianggap sebagai staf pendukung, meskipun mereka bekerja sama dengan para peneliti. Tingkat pendanaan yang tersedia untuk staf administrasi biasanya cukup rendah di lembaga nanoteknologi. Akibatnya, banyak anggota staf administrasi berfungsi dalam berbagai peran.
Peneliti adalah aset terpenting dalam sebuah lembaga nanoteknologi. Sebagian besar institut memiliki proses rekrutmen untuk menarik peneliti top ke institut mereka. Selain drive rekrutmen, posisi diposting dan pelamar yang memenuhi syarat didorong untuk melamar. Nanoteknologi adalah bidang yang sangat khusus, menghasilkan kumpulan peneliti potensial yang relatif kecil di seluruh dunia.
Untuk menjadi peneliti institut nanoteknologi, minimal diperlukan gelar doktor. Associate dan asisten peneliti dapat menjadi kandidat doktor, yang telah menyelesaikan gelar master di bidang nanoteknologi. Kredensial akademik dievaluasi, bersama dengan daftar artikel yang diterbitkan, seminar, dan kertas putih tentang pengembangan nanoteknologi.
Setiap tahun, institut nanoteknologi akan menyelenggarakan serangkaian kuliah, seminar, dan konferensi. Acara ini diadakan untuk mendorong wacana di kalangan peneliti, meningkatkan profil lembaga internasional, dan meningkatkan jaringan lembaga nanoteknologi. Konferensi juga memberikan kesempatan bagi vendor dan perusahaan jasa untuk berbicara dengan anggota komunitas nanoteknologi tentang produk baru mereka, mengembangkan koneksi bisnis yang penting, dan menjual peralatan.
Dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan, lembaga nanoteknologi diperkirakan akan mengalami pertumbuhan di atas rata-rata, karena teknologi bergerak dari aplikasi teoritis ke komersial. Ada isu seputar pembuangan nanoteknologi, pemanfaatan sumber daya alam, dan berbagi pengetahuan dalam komunitas internasional. Instansi pemerintah yang menyediakan dana untuk proyek penelitian tertentu berharap memiliki kepemilikan tunggal atas produk kerja. Namun, karena ukuran komunitas riset yang kecil dan sifat kolaboratif dari jenis pekerjaan ini, menetapkan hak kepemilikan tunggal bisa menjadi sangat rumit.