Inhibin A adalah hormon yang diproduksi oleh tubuh wanita selama kehamilan serta selama siklus menstruasi. Plasenta – jaringan yang memelihara bayi yang sedang berkembang – membuat inhibin A, yang dapat dideteksi dalam aliran darah ibu hamil. Biasanya, hormon ini dibahas dalam kaitannya dengan pemeriksaan kehamilan yang disebut tes skrining quad. Ketika kadar inhibin A lebih tinggi dari yang diharapkan, ini bisa berarti bayi yang sedang berkembang memiliki sindrom Down atau kelainan lain. Selain itu, ovarium memproduksi hormon ini sebagai bagian dari siklus menstruasi, dan kadar yang tinggi terkadang dikaitkan dengan perkembangan tumor.
Ketika bayi tumbuh dalam rahim ibunya, ia diasuh oleh organ yang disebut plasenta. Plasenta memiliki tugas untuk memastikan bahwa bayi yang sedang berkembang menerima nutrisi dan oksigen yang dia butuhkan untuk tumbuh dan bertahan hidup, dan juga menyaring kotoran dari bayi. Organ ini menghasilkan hormon yang disebut sebagai inhibin A sebagai bagian normal dari kehamilan, dan dokter dapat menjalankan tes untuk menentukan seberapa tinggi kadar ini dalam darah wanita. Ketika kadarnya tinggi secara tidak normal, ini bisa berarti bayi memiliki kelainan atau cacat lahir. Namun, tes lebih lanjut biasanya diperlukan untuk menentukan apakah ada sesuatu yang benar-benar salah atau apakah kadarnya terlalu tinggi.
Karena tes inhibin A tidak dapat menentukan apakah bayi memiliki kelainan atau tidak, tes ini digunakan sebagai bagian dari tes skrining yang disebut layar quad. Tes ini tidak hanya memeriksa hormon ini, tetapi juga untuk protein yang disebut protein alfa-feta, estrogen, dan human chorionic gonadotropin (hCG), yang juga dikenal sebagai hormon kehamilan. Dokter tidak dapat mendiagnosis kelainan berdasarkan kadar zat ini yang tinggi, sehingga layar quad tidak dianggap sebagai tes diagnostik. Sebaliknya, dokter menggunakan tingkat yang mereka deteksi dalam darah ibu hamil untuk memutuskan apakah seorang ibu memerlukan tes diagnostik lebih lanjut.
Menariknya, pemeriksaan kehamilan untuk kelainan seperti sindrom Down dianggap lebih akurat jika tes inhibin A disertakan. Jenis skrining lain, yang disebut layar tiga kali, tidak termasuk pengujian untuk hormon ini. Ini bisa menjadi tes yang berguna, tetapi kecil kemungkinannya untuk mengungkapkan perlunya pengujian lebih lanjut ketika itu benar-benar diperlukan. Selain itu, tes yang mencakup skrining untuk hormon ini umumnya memiliki tingkat positif palsu yang rendah.
Ovarium juga mengeluarkan inhibin A sebagai bagian normal dari siklus menstruasi wanita. Hormon dilepaskan oleh folikel, yang merupakan kantung berisi cairan tempat telur matang, dan korpus luteum, yang merupakan sisa folikel setelah seorang wanita berovulasi. Terkadang peningkatan kadar inhibin A yang diproduksi ovarium merupakan indikasi tumor, terutama pada wanita yang telah mencapai menopause.