Inhaler nikotin adalah alat berhenti merokok yang meniru tampilan dan nuansa rokok. Ini memberikan ke dalam mulut seseorang jumlah nikotin yang lebih kecil daripada rokok asli, memungkinkan orang tersebut bekerja untuk berhenti merokok. Inhaler nikotin biasanya mengandung mentol yang dilepaskan saat inhaler dihisap.
Inhaler tidak menggunakan api dan panas untuk memberi seseorang nikotin seperti rokok. Uap nikotin malah dikirim ketika perokok menghisap udara melalui perangkat. Nikotin dalam jumlah yang lebih kecil tetapi tetap bermanfaat diserap ke dalam lapisan mulut, memberikan perokok apa yang menjadi kecanduannya tetapi menghilangkan karsinogen dan tar yang terkandung dalam sebatang rokok. Banyak dokter percaya inhaler jauh lebih aman daripada rokok asli karena ini.
Inhaler sering dikemas dengan sekitar 42 kartrid dan wadah plastik untuk meletakkan inhaler tipis. Setiap kartrid memungkinkan hingga 400 isapan dan kedaluwarsa 24 jam setelah dibuka. Jumlah isapan yang diambil seseorang umumnya berkurang seiring waktu karena orang tersebut menjadi kurang bergantung pada nikotin. Inhaler nikotin tersedia dengan resep dari dokter dan tidak dianjurkan untuk digunakan lebih dari enam bulan.
Ada beberapa efek samping dari penggunaan inhaler nikotin, termasuk jantung terbakar, batuk, dan tenggorokan dan hidung terbakar. Beberapa orang mungkin juga mengalami iritasi mulut dan sakit perut. Jika seseorang tidak cukup mengisap inhaler nikotin, ia mungkin juga mengalami gejala penarikan nikotin. Banyak dari efek ini akan hilang seiring waktu.
Produk ini tidak dianjurkan untuk orang yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipertiroidisme, angina, penyakit jantung koroner, tukak lambung aktif dan banyak kondisi lainnya. Juga tidak disarankan agar orang terus merokok saat mereka menggunakan inhaler nikotin. Orang yang tertarik menggunakan inhaler nikotin harus berbicara dengan dokter mereka untuk melihat apakah itu metode penghentian yang tepat untuk mereka.
Banyak orang yang menggunakan permen karet nikotin, patch dan tablet hisap tidak selalu berhasil dalam usahanya untuk berhenti merokok. Inhaler nikotin, bila dikombinasikan dengan terapi perilaku, tampaknya memiliki hasil yang lebih baik, menurut penelitian. Para peneliti percaya alasannya adalah bahwa inhaler memberikan nikotin yang diinginkan perokok sambil membiarkan perokok memegang sesuatu di tangannya, seperti halnya dengan rokok asli.