Apa itu Inframerah Piroelektrik?

Pryoelectric infrared adalah teknologi passive infrared (PIR) yang dapat merasakan perubahan radiasi yang dipancarkan oleh organisme hidup dan benda mati. Ini mengubah gelombang cahaya inframerah, yang berada di bawah kisaran cahaya yang dapat dilihat manusia, menjadi listrik melalui bahan kristal khusus. Ketika frekuensi gelombang cahaya berubah, perubahan listrik dapat digunakan untuk menyalakan relai di sirkuit, mengirim sinyal yang dapat membunyikan alarm, di antara kegunaan lain.

Bahan kristal yang digunakan dalam produk inframerah piroelektrik dapat dibuat dari berbagai zat. Beberapa di antaranya termasuk galium nitrida, cesium nitrat, kobalt ftalosianin, dan polivinil fluorida. Semua zat ini mampu menghasilkan arus listrik tingkat rendah ketika radiasi infra merah di sekitarnya meningkat.

Penggunaan paling umum dari teknologi ini adalah pada sensor pendeteksi gerakan. Banyak dari detektor dan sensor ini digunakan dalam alarm pencuri. Mereka dapat dikonfigurasi untuk merasakan jumlah tertentu dari radiasi inframerah yang dihasilkan manusia — dalam kisaran 9.4 mikron — sepersejuta meter. Biasanya, detektor gerak inframerah piroelektrik akan menangkap radiasi inframerah dalam rentang delapan hingga 14 mikron.

Konfigurasi biasa dari detektor inframerah piroelektrik sering kali mencakup lensa Fresnel, yang memfokuskan cahaya inframerah ke bahan kristal. Ketika jumlah cahaya dalam kisaran yang tepat untuk menunjukkan kemungkinan adanya penyusup, bahan kristal menjadi bermuatan. Muatan ini biasanya sangat rendah dan kemudian diperkuat oleh transistor efek medan (FET). Tingkat daya yang diperkuat kemudian dapat dikirim, melalui sirkuit listrik, ke sirene, lampu, atau panggilan otomatis, yang dapat menghubungi penegak hukum setempat.

Kegunaan lain dari teknologi inframerah piroelektrik sering terjadi dalam pengaturan industri. Sensor PIR dapat digunakan untuk mendeteksi adanya berbagai gas dan kebocoran minyak bumi. Oleh karena itu, mereka sering menjadi bagian dari sistem keselamatan di kilang minyak, di pabrik baja, dan industri lain yang memanfaatkan atau menyaring gas. Selain itu, sensor PIR dapat digunakan untuk mendeteksi nyala api, dalam analisa nafas yang memeriksa keberadaan alkohol, pada beberapa jenis peralatan medis, dan untuk pengujian keamanan air.

Perbaikan dalam nanoteknologi telah memungkinkan untuk pengembangan detektor inframerah piroelektrik dengan kamera built-in. Ini dapat digunakan untuk menangkap gambar penyusup, yang kemudian dapat diteruskan ke penegak hukum. Gambar juga dapat bertindak sebagai bukti dalam kasus di mana dugaan perampokan atau percobaan pembobolan telah terjadi.