Inferensi induktif adalah inferensi logis yang belum tentu benar, mengingat kebenaran premis-premisnya. Ini membuatnya berbeda dari kesimpulan deduktif, yang harus benar jika premis mereka benar. Untuk menjelaskan perbedaan ini, kesimpulan induktif secara tradisional didahului oleh kata “mungkin.” Inferensi deduktif cenderung menarik kesimpulan spesifik dari aturan umum, dan inferensi induktif biasanya menarik aturan umum dari contoh spesifik.
Studi logika pada dasarnya adalah studi tentang argumen. Hal ini bertujuan untuk merinci poin-poin yang dibuat dalam debat sehingga dapat diukur validitasnya secara objektif. Argumen umumnya dipecah menjadi premis, yang merupakan fakta di mana kesimpulan sedang dibangun.
Misalnya, argumen deduktif klasik dimulai dengan dua premis, “Semua manusia fana” dan “Socrates adalah manusia.” Dari premis ini, kesimpulan “Socrates fana” dapat ditarik dengan validitas deduktif. Dengan kata lain, jika kedua premis itu benar, maka kesimpulannya juga benar. Inilah yang dianggap sebagai argumen yang valid.
Inferensi adalah sesuatu yang dapat ditarik dari suatu premis atau beberapa premis. Inferensi yang sangat sederhana hanyalah versi negatif dari sebuah premis. Misalnya, dari premis “Semua manusia adalah fana” seseorang juga dapat menyimpulkan bahwa “Tidak ada pria yang tidak fana.” Berdasarkan premis itu, adalah mungkin untuk menyimpulkan bahwa jika sesuatu tidak fana, itu bukan manusia.
Inferensi induktif adalah inferensi di mana premisnya bisa benar tetapi kesimpulannya salah. Misalnya, jika Jane terlihat sedang berjalan-jalan dengan anjingnya di luar pasar pada pukul tujuh pada hari Senin, dan kemudian terlihat lagi pada waktu yang sama pada hari Senin berikutnya, secara induktif dapat disimpulkan bahwa dia akan berada di sana lagi pada minggu berikutnya. Ada kemungkinan bahwa dua tempat, yang merupakan penampakan, bisa jadi benar, namun dia tidak muncul pada minggu berikutnya. Namun, kesimpulan induktif dapat dibuat untuk menyatakan bahwa dia mungkin akan demikian.
Inferensi induktif juga diberi “kekuatan” berdasarkan seberapa besar kemungkinannya. Jika Jane terlihat selama sepuluh minggu berturut-turut, kesimpulan induktif akan jauh lebih kuat. Namun, jika dia hanya terlihat sekali sejauh ini, kesimpulan induktifnya akan agak lemah.