Apa itu Infark Tulang Belakang?

Infark sumsum tulang belakang adalah stroke yang terjadi baik di dalam arteri yang memasok sumsum tulang belakang atau di sumsum tulang belakang itu sendiri. Stroke ini disebabkan ketika arteri yang memasok sumsum tulang belakang mulai menebal atau menutup karena perkembangan timbunan lemak atau penyakit di dalam arteri. Tanda-tanda kondisi langka ini termasuk sakit punggung, inkontinensia, dan kaki yang sakit atau lemah. Menerima perawatan cepat dapat meningkatkan peluang pemulihan setelah infark.

Arteriosklerosis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penutupan atau penebalan arteri. Bentuk spesifik arteriosklerosis yang disebut ateromatosis bertanggung jawab atas infark sumsum tulang belakang. Ateromatosis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan akumulasi timbunan lemak di dalam arteri. Jika ini terjadi di arteri yang mengelilingi sumsum tulang belakang, stroke tulang belakang bisa terjadi.

Kemungkinan penyebab lain dari infark sumsum tulang belakang termasuk aneurisma aorta, pembekuan darah, dan tekanan darah rendah yang parah. Selain itu, tumor atau abses yang mengenai salah satu arteri yang memasok oksigen dan darah ke sumsum tulang belakang dapat menyebabkan infark. Penyumbatan akibat diabetes, meningitis, dan lupus juga menjadi perhatian saat melihat penyebab spesifik infark.

Gejala infark sumsum tulang belakang dapat berkembang dalam beberapa menit setelah stroke. Bagi sebagian orang, gejala mungkin tertunda hingga beberapa jam. Biasanya, rasa sakit yang tajam atau terbakar di punggung bersama dengan rasa sakit di kaki berkembang lebih dulu. Ini dapat berkembang menjadi kelumpuhan atau kelemahan pada kaki. Tanda-tanda lain seperti inkontinensia, hilangnya refleks, dan hilangnya sensasi suhu juga berkembang dalam beberapa menit atau beberapa jam setelah infark.

Dokter akan melakukan tes Magnetic Resonance Imaging (MRI) untuk mendiagnosis infark sumsum tulang belakang. Biasanya, nyeri punggung tiba-tiba bersamaan dengan gejala lain yang umum dengan infark sumsum tulang belakang membuat dokter mencurigai infark. Kondisi lain yang menunjukkan gejala serupa termasuk myelitis sumsum tulang belakang dan kompresi sumsum tulang belakang. Meskipun memungkinkan, kondisi lain ini biasanya tidak muncul dengan gejala yang tiba-tiba dan parah.

Pemulihan dari infark sumsum tulang belakang dimulai dengan mengobati gejalanya. Dokter dapat memasukkan kateter untuk membantu meringankan inkontinensia urin. Terapi fisik dapat dipesan untuk membantu membangun kekuatan pada anggota tubuh yang lemah. Terapi okupasi juga dapat direkomendasikan untuk membantu pasien mempelajari kembali keterampilan hidup dasar dan menyesuaikan diri dengan gangguan permanen apa pun.
Selama proses pemulihan, pasien akan merespons secara berbeda tergantung pada tingkat keparahan infark. Bagi sebagian orang, kelumpuhan dan efek infark yang tersisa dapat mereda secara bertahap. Pasien lain mengalami kelumpuhan permanen, dan kematian adalah kemungkinan.