Apa itu Industri Batubara?

Industri batubara adalah kelompok bisnis di seluruh dunia yang terlibat dalam penambangan dan pengolahan batubara dan penggunaan selanjutnya. Batubara adalah mineral alami yang ditemukan di banyak lokasi di seluruh dunia. Ini mudah terbakar, sehingga banyak digunakan dalam produksi energi. Batubara dan produk sampingannya memiliki banyak kegunaan industri lainnya, seperti manufaktur baja. Industri batubara kontroversial di banyak bidang karena polusi dan masalah lingkungan lainnya.

Batubara adalah bahan bakar fosil, artinya merupakan produk pembusukan bahan organik yang telah diubah menjadi mineral yang mudah terbakar oleh proses geologis. Proses ini memakan waktu jutaan tahun, dan pada waktu itu banyak endapan batu bara tertinggal di atau dekat permukaan bumi. Endapan ini, yang disebut lapisan batubara, mudah diakses oleh manusia, pertama dengan mengolah lapisan yang terbuka dan kemudian dengan menambang batubara yang terkubur. Batubara telah dibakar sebagai bahan bakar selama ribuan tahun. Ketika Revolusi Industri dimulai pada abad ke-18, batu bara adalah bahan bakar utama yang digunakan untuk menggerakkan pabrik dan mesin.

Industri batubara modern mencakup ratusan perusahaan di negara-negara di seluruh dunia yang terlibat dalam penambangan batubara. Batubara dihilangkan dari lapisan bawah tanah baik dengan penambangan terbuka, menghasilkan lubang raksasa di permukaan bumi, atau penambangan poros, proses berbahaya yang mengirim penambang ke terowongan yang terkadang bermil-mil dalamnya. Setelah ditambang, batubara digunakan dalam berbagai proses industri, termasuk pembangkit listrik. Pembangkit listrik di seluruh dunia membakar batu bara untuk menghasilkan uap yang mengaktifkan turbin, menghasilkan listrik. Sekitar 40 persen dari kekuatan dunia diciptakan dengan cara ini pada tahun 2011.

Industri batubara juga memproduksi berbagai bahan bakar lain, termasuk etanol, solar, dan bahan bakar cair yang disebut gas batubara. Produk sampingan utama batubara adalah kokas, zat yang digunakan dalam produksi besi tuang dan baja. Produk sampingan batubara lainnya termasuk amonia dan tar batubara, yang digunakan dalam aplikasi industri, kimia, dan bahkan medis.

Sayangnya, pembakaran batu bara menghasilkan karbon dioksida, gas rumah kaca yang diyakini berkontribusi terhadap pemanasan global. Ada metode untuk menghasilkan apa yang disebut energi batubara bersih, tetapi proses perubahan ke metode ini lambat karena tingginya biaya konversi pembangkit listrik yang ada. Kelemahan lain dari industri batubara termasuk bahaya penambangan batubara. Banyak generasi penambang menderita kondisi yang disebut paru-paru hitam akibat menghirup debu batu bara secara terus-menerus. Batubara yang sangat mudah terbakar dan debu batubara juga telah menciptakan kebakaran dan ledakan di bawah tanah; pada April 2010, misalnya, 29 penambang tewas akibat ledakan tambang batu bara di West Virginia.