Apa itu Indikator Keberlanjutan?

Indikator keberlanjutan memberikan informasi tentang status proyek, kebijakan, atau komunitas. Mereka memberikan pandangan terintegrasi tentang seberapa baik sistem berfungsi. Biasanya, indikator keberlanjutan mempertimbangkan dampak sosial, dampak lingkungan, dan dampak ekonomi dari kebijakan publik. Dengan mengidentifikasi area di setiap sektor yang terkena dampak kebijakan, masalah dapat dikenali dengan cepat dan ditangani.

Tidak seperti indikator tradisional, yang berfokus pada perubahan dalam sektor tertentu tanpa memperhatikan pengaruh sektor lain, indikator keberlanjutan mencerminkan hubungan yang saling terkait dari semua sektor. Misalnya, Produk Domestik Bruto (PDB) dianggap sebagai indikator tradisional tentang seberapa baik perekonomian berjalan, tetapi tidak memperhitungkan dampak kegiatan ekonomi terhadap lingkungan atau masyarakat. Indeks Kesejahteraan Ekonomi Berkelanjutan (ISEW) dianggap sebagai indikator keberlanjutan. Ini mengurangi dari PDB biaya kerusakan lingkungan dari hal-hal seperti polusi udara dan penipisan sumber daya, sambil menambah aktivitas ekonomi PDB seperti tenaga kerja rumah tangga yang tidak dibayar.

Agar indikator keberlanjutan bermanfaat, indikator tersebut harus memenuhi kriteria tertentu. Indikator keberlanjutan perlu memberikan informasi yang relevan. Informasi tersebut juga harus dapat dimengerti dan dapat diandalkan. Selain itu, data yang diberikan oleh indikator keberlanjutan harus tepat waktu.

Informasi dari indikator keberlanjutan biasanya digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang muncul sebagai akibat dari kebijakan publik. Solusi untuk masalah yang dihasilkan untuk mempertahankan kemajuan. Jika masalah tidak ditangani, diyakini kemajuan akan melambat dan pada akhirnya menyebabkan penurunan sosial, lingkungan, atau ekonomi.

Ada beberapa indikator ekonomi yang digunakan untuk mengukur keberlanjutan. Jumlah perusahaan dan berbagai ukuran perusahaan dianggap sebagai indikator pasar kerja yang lebih baik daripada indikator tradisional seperti tingkat pengangguran atau jumlah pekerjaan. Juga, jumlah uang yang dihabiskan dalam ekonomi lokal, dari upah yang diperoleh dalam ekonomi lokal, dianggap sebagai indikator kemajuan ekonomi lokal yang lebih baik daripada PDB.

Beberapa indikator lingkungan membahas keberlanjutan. Jumlah bahan beracun yang diproduksi dan digunakan dianggap sebagai indikator yang lebih baik tentang seberapa banyak polusi yang dilepaskan ke lingkungan daripada mengukur tingkat polusi di sekitar. Juga, total energi yang digunakan umumnya merupakan cara yang lebih baik untuk memproyeksikan konsumsi energi yang berkelanjutan daripada indikator tradisional harga bensin.

Nilai tes standar adalah indikator tradisional kemajuan sosial. Jumlah siswa yang kembali ke komunitas lokal mereka setelah kuliah dianggap sebagai indikator keberlanjutan pendidikan yang lebih baik. Juga, jumlah orang yang benar-benar memilih dalam pemilu merupakan indikator kemajuan sosial yang lebih baik daripada jumlah pemilih terdaftar.